Solusi : Alih-alih mencoba menenangkan anak saat mengamuk atau tantrum, jangan perhatikan mereka.
Sering kali amukan digunakan sebagai senjata agar orang tua ikut kalut dan luluh.
Cepat atau lambat, amukan itu akan berlalu dengan sendirinya.
Jika anak kamu berperilaku tidak baik karena kecemasan atau mengamuk, bicarakan dengan mereka tanpa menghakimi setelah amukannya reda.
4. Tidak Membiarkan Anak Memiliki Privasi
Orang tua yang cemas tidak membiarkan anak-anaknya menyimpan sesuatu dari mereka.
Baginya, jika anak-anak menyembunyikan sesuatu, maka itu pasti sesuatu yang mengerikan dan mengkhawatirkan.
Mendorong anak untuk memberi tahu pada orang tua tentang segalanya membuat mereka tidak memiliki privasi.
Padahal, rahasia juga sangat penting untuk perkembangan anak.
Ini akan membentuk kesadaran batin, otonomi, dan imajinasi.
Baca Juga: Karakteristik dan Tips Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal pada Anak
Solusi : Ada dua jenis rahasia, yaitu baik (kejutan) dan buruk (situasi yang membuat anak sedih atau malu).
Biarkan mereka menyimpan rahasianya sendiri, kamu bisa ikut campur tangan hanya ketika kamu merasa situasinya tidak terkendali atau mungkin mengancam jiwa.
Nah, itulah tanda-tanda orang tua posesif dan suka mengkhawatirkan segalanya yang dilakukan anak ya, Kawan Puan.
Jika perhatian itu terlalu berlebihan, anak justru merasa tidak nyaman berada dekat orang tuanya.
(*)