Parapuan.co – Keputusan memilih untuk childfree tentu melalui beragam pertimbangan ya, Kawan Puan.
Trauma masa kecil, kondisi mental, hingga financial bisa menjadi alasan kuat mengapa seseorang memutuskan childfree.
Meski demikian, masih banyak orang yang menganggap bahwa childfree merupakan keputusan yang salah.
Penilaian tersebut biasanya muncul karena seseorang tidak mengetahui hal-hal yang mendasari mengapa ada pasangan childfree.
Begitu pula dalam relasi pertemanan. Maksudnya, kita mungkin saja menjumpai sahabat atau kerabat dekat yang memutuskan untuk childfree.
Jika berbeda dengan keputusan kita, bagaimana cara mendukung mereka?
Terkait dengan kondisi ini, PARAPUAN telah menghubungi Intan Kusuma Wardhani, M.Psi, seorang Psikolog Anak dan Klinis pada Jumat, 28 Agustus 2021.
“Dalam relasi pertemanan memang sebaiknya kita bisa saling bertoleransi karena pilihan untuk childfree ini adalah sebuah bentuk keberagaman,” jelas Intan.
Saat seseorang memutuskan untuk childfree, ada keberagaman antara hubunganmu dan sahabat.
Menurut Intan, keberagaman bukan hanya sebatas suku bangsa atau bahasa saja tetapi keberagaman juga meliputi cara pandang dan pola pikir.
Baca Juga: Ramai Dibahas, Ini Penjelasan Childfree dari Sudut Pandang Psikolog
Sebab, cara pandang dan pola pikir termasuk keberagaman, sebaiknya kita tidak memaksakan pandangan orang lain untuk sama dengan kita.
“Jadi sebaiknya kita tidak memaksakan apa yang menjadi pemahaman kita dengan pemahaman dan pemikiran orang lain,” ucapnya.
Diperlukan toleransi dan sikap saling dukung atas keputusan seseorang yang memilih untuk childfree atau tanpa keturunan.
Intan juga menjelaskan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendukung teman yang memilih childfree.
Kawan Puan wajib menghindari kekerasan secara verbal.
Untuk mendukung teman yang memutuskan untuk childfree hal pertama yang bisa dilakukan adalah dengan tidak melakukan kekerasan secara verbal seperti perundungan, menjelek-jelekkan, hingga bergosip.
“Tidak melakukan bullying secara sosial seperti menggosip atau menggunjing sesuatu yang belum tentu kebenarannya terkait pilihan seseorang untuk childfree,” tegasnya.
Jangan pernah katakan bahwa childfree terkait dengan kesuburan atau reproduksi seseorang.
Meski tidak bisa dimungkiri kalau banyak penilaian buruk keputusan childfree karena dianggap tidak mampu reproduksi dan menilai tingkat kesuburan orang lain.
Bayangkan saja jika orang yang bersangkutan mendengar hal-hal semacam ini, tentu akan menyakiti perasaan mereka.
Baca Juga: Seperti Apa Childfree dari Sudut Pandang Psikolog? Ini Penjelasannya!
Kemudian hal berikutnya yang wajib Kawan Puan lakukan ialah tetap merangkul teman yang memilih untuk childfree.
“Tetap merangkul mereka, tetap menganggap mereka seperti teman-teman yang lain. Tidak kemudian mengucilkan karena mereka memiliki pandangan yang berbeda dengan kita,” tambahnya.
Meskipun memiliki pemikiran yang berbeda, mengucilkan seseorang yang memilih childfree bukanlah hal yang tepat.
Meskipun keputusan yang mereka buat tidak sesuai dengan pemikiranmu tetapi Kawan Puan wajib merangkul mereka.
Ingatlah bahwa mereka tetap teman baikmu terlapas dari keputusan yang mereka ambil.
(*)
Baca Juga: Apakah Childfree Termasuk Keputusan yang Egois? Ini Pandangan Pakar