Parapuan.co - Sosok tiga perempuan ini berhasil menciptakan perubahan dunia di usia remaja lewat aksi sosial yang mereka lakukan.
Usia ternyata tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk menyuarakan pemikiran dengan vokal di dunia yang tidak mudah.
Lebih mengagumkannya lagi, mereka semua adalah perempuan.
Perempuan selalu menjadi gender kedua dan tak jarang peranannya di ruang publik selalu diabaikan.
Bagi sebagian orang yang masih memiliki pemikiran patriarki, akan berpikir akan lebih baik anak perempuan fokus untuk membantu orang tua dan mempersiapkan diri menjadi seorang istri nantinya.
Tapi tiga perempuan muda ini membuktikan bahwa usia dan jenis kelamin tidak menghalangi dirinya untuk menciptakan perubahan dunia.
Berkat ketangguhan dan semangat mereka, orang-orang menjadi sadar dan tahu bahwa dunia sedang tidak baik-baik saja dan butuh perubahan.
Berikut tiga sosok perempuan yang berhasil menciptakan perubahan dunia:
Baca juga: Mengenal Sosok Ni Nengah Widiasih, Peraih Perak untuk Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020
Malala Yousafzai bukanlah sosok perempuan yang terlahir di negara maju.
Ia justru terlahir di negara dunia ketiga yang penuh konflik yaitu negara Pakistan.
Saat itu negaranya sedang dikuasai oleh sekelompok teroris yaitu Taliban yang melarang anak perempuan untuk pergi ke sekolah.
Ketika berusia 15 tahun, perempuan yang dianugerahi Nobel Perdamaian ini vokal menyuarakan pemikirannya bahwa perempuan berhak bersekolah.
Hal tersebut membuat dirinya ditembak di bagian kepala oleh salah satu anggota Taliban karena kegigihannya.
Tragedi tersebut akhirnya tercium oleh dunia dan mendulang banyak simpati dari berbagai negara.
Baca juga: Diragukan, Pembalap Alinka Hardianti: Aku Harus Nunjukin Perempuan Bisa Balap!
Greta Thunberg adalah seorang perempuan remaja yang berasal dari negara Swedia.
Ia marah dengan pemerintah yang kerap mengabaikan permasalahan perubahan iklim.
Kemudian ia menggelar aksi protesdi depan parlemen Swedia dan menuntut agar pemerintah bertindak menyoal isu krisis lingkungan yang semakin hari semakin mengkhawatirkan.
Setelah kejadian itu, banyak anak muda yang terinspirasi untuk melakukan aksi yang sama dilakukan oleh Greta dengan membawa jutaan anak sekolah di seluruh dunia.
Anak-anak muda tersebut juga melakukan pemogokan demi aksi perubahan iklim.
Bahkan pidato Greta di UN Climate Action Summit pada tahun 2019 sangat populer dan membuat dirinya terpilih sebagai Time magazine’s person of the year pada tahun 2019.
Diketahui Greta Thunberg memulai aksinya di usia 15 tahun.
Baca juga: Sussane Mikhail, Direktur Regional UN Women yang Puji Ketangguhan Para Perempuan Lebanon
Sama dengan Malala dan Greta, Gitanjali Rao memulai aksinya di usia 15 tahun.
Ia terpilih menjadi Time magazine’s first-ever kid of the year.
Rao adalah seorang peneliti, penemu, penulis, ilmuwan dan insinyur dari Amerika.
Anak perempuan ini merupakan promotor sains, teknologi, teknik, dan matematika.
Ia bahkan memenangkan Discovery Education 3M Young Scientist Challenge pada tahun 2017 dan diakui di Forbes 30 Under 30 karena inovasinya. (*)
Baca juga: Kisah Nyi Ageng Serang, Penasihat dan Panglima Perang Diponegoro