Parapuan.co – Serum punya peranan yang penting dalam mengatasi masalah kulit seperti kusam, kering, hingga melawan tanda-tanda penuaan.
Sebagaimana kita ketahui, serum adalah cairan yang cukup unik dan powerful dengan kandungan bahan aktif berkonsentrasi tinggi yang mudah menyerap.
Hal ini pun menjadikan pemakaiannya cukup penting untuk membantu mengatasi masalah kulit.
Mengetahui peran serum yang bagus untuk perawatan kulit, menginspirasi sebagian orang untuk mengaplikasikannya dengan cara multilayering atau penggunaan serum berlapis-lapis.
Metode ini pun sempat banyak dipraktekkan oleh para beauty influencer yang membagikan rutinitas perawatan wajah mereka di media sosial.
Baca Juga: Ini Kesalahan yang Sering Dilakukan dalam Penggunaan Serum Kata Ahli
Kendati demikian, apakah cara multilayering serum ini benar-benar efektif mengatasi masalah kulit dan menjadikan wajah lebih glowing?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, PARAPUAN menghubungi dr. Eyleny Meisyah Fitri, Sp.KK, dokter spesialis kulit dan kelamin dari ZAP Premiere.
Seperti disampaikan oleh dr. Eyleny bahwa setiap produk serum memiliki kandungan bahan aktif, fungsi, serta anjuran waktu pemakaian yang berbeda-beda.
Misalnya serum dengan kandungan vitamin C yang kaya akan antioksidan disarankan digunakan pada pagi hari, sementara serum retinol disarankan untuk digunakan pada malam hari.
Dengan beragam kandungan yang dimiliki serum, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kemungkinan efek samping dari campuran bahan aktif beberapa serum yang digunakan secara berlapis.
“Saat menggunakannya secara bersamaan, hal yang harus diperhatikan adalah kemungkinan efek sampingnya," papar dr. Eyleny.
"Misalnya serum vitamin C sebaiknya tidak digunakan berlapis atau bersamaan dengan serum retinol, karena keduanya memiliki potensi untuk membuat iritasi pada kulit, terutama pada individu dengan kulit sensitif,” jelasnya lagi.
Alih-alih mendapatkan kulit yang lebih baik, penggabungan bahan aktif yang tidak tepat pada pengaplikasian serum secara berlapis dapat menyebabkan kulit iritasi.
“Kebanyakan efek samping yang dirasakan saat salah melakukan multilayering adalah dermatitis kontak iritan atau reaksi iritasi," ujarnya.
"Namun pada sebagian kecil kasus, yaitu pada individu yang tersensitisasi dapat mengalami dermatitis kontak alergi,” tambah dr. Eyleny.
Baca Juga: Mengapa Pelembap Tak Bisa Menggantikan Fungsi Serum? Ini Kata Ahli
Maka kunci utamanya adalah kecocokan bahan aktif pada masing-masing serum yang akan digunakan.
Selain itu pastikan bahan aktif yang digunakan sesuai dengan masalah kulit yang ingin diperbaiki.
Hal tersebut penting diperhatikan, mengingat setiap serum mengandung bahan aktif dengan konsentrasi tinggi.
Lebih lanjut lagi, dr. Eyleny menyarankan jika ingin multilayering serum sebaiknya konsultasikan terlebih dulu dengan dokter spesialis kulit dan kelamin untuk penggunaan yang sesuai dengan kondisi kulit masing-masing.
“Jangan terlalu mudah untuk mengombinasikan berbagai jenis serum." ujar dr. Eyleny mengingatkan.
"Kalau ingin kombinasi serum pastikan sesuai dengan saran dokter, karena serum memiliki banyak kandungan bahan aktif,” imbaunya lagi.
Ia sendiri pun tidak menyarankan untuk melakukan multilayering serum, karena dikhawatirkan adanya interaksi fisik atau kimia antara beberapa produk serum yang berbeda yang terjadi tanpa diketahui dengan pasti.
“Prinsip yang paling utama untuk hasil maksimal adalah konsistensi dalam pemakaian serum, walaupun hanya memakai satu jenis serum," paparnya.
"Pemakaian multilayering serum, dengan kandungan aktif yang berbeda, apalagi jika produk yang digunakan diproduksi oleh produsen yang berbeda, meskipun mengandung bahan aktif yang sama-sama baik, namun belum tentu saat dicampurkan akan memberikan hasil yang baik pula,” tutup dr. Eyleny. (*)
Baca Juga: Editor’s Pick: Rekomendasi Serum Jerawat dengan Harga di Bawah Rp 100 Ribu