Makna Compassion dalam Kepemimpinan, Mengapa Kita Butuh? Ini Kata Studi

Tentry Yudvi Dian Utami - Jumat, 3 September 2021
Memaknai compassion dalam kepemimpinan
Memaknai compassion dalam kepemimpinan designer491

Parapuan.co - Menjadi pemimpin di era pandemi Covid-19 ini akhirnya melatih kita untuk belajar memimpin dengan compassion.

Melansir Harvard Bussiness Review, compassion adalah kualitas pemikiran positif dan kepedulian yang nyata dengan orang lain.  

Compassion dalam kepemimpinan ini bisa membuat hubungan antar manusia lebih kuat, lho, Kawan Puan.

Tak hanya itu, compassion dalam kepemimpinan juga meningkatkan kolaborasi, menambah kepercayaan, dan menambah kesetiaan.

Baca Juga: Apakah Kerja di Jepang Bisa Dapat Gaji Besar? Ini Rinciannya

Sebuah studi yang dilakukan oleh Rasmus Hougaard CEO of Potential Project,menemukan bahwa pemimpin yang punya compassion dianggap sebagai sosok kuat dan kompeten.

Penelitian yang mengumpulkan 15.000 pemimpin di lebih dari 5.000 perusahaan dalam 100 negara menemukan ada kolerasi antara compassion yang bijak dengan promosi jabatan.

Compassion membawa kita untuk memanusiakan manusia, setelah pekerja bekerja dengan keras. 

Namun demikian, para pakar menemukan fakta kalau compassion saja tak cukup untuk membuat kepemimpinan efektif, compassion juga harus dikombinasikan dengan kebijaksanaan.

Dengan kebijaksanaan, kepemimpinan pun menjadi kompeten, punya pengetahuan lebih dalam tentang motivasi orang, dan bagaimana melihat prioritas dalam pekerjaan.

Memang betul Kawan Puan, memimpin itu tidak mudah. 

Untuk efektif, ini membutuhkan jadwal, memberikan masukkan ke orang lain, membuat keputusan yang berat yang akan mengecewakan orang, dan beberapa kasus kita harus PHK-in orang. 

Bila tak ada compassion dan kebijaksanaan di kepemimpinan, rasanya tak akan mudah kita memimpin.

Sebab, bijaksana yang welas kasih dalam kepimpinan akan mengasah kita untuk melakukan pekerjaan berat dengan cara manusiawi.

Dalam penelitian yang sama, pemimpin yang peduli dengan orang itu sangat baik, tetapi mereka kesulitan memberikan masukkan untuk orang.

Ada juga pemimpin yang tidak efektif dan berbeda, mereka prakter dengan mindfulness. Namun, itu membuat mereka kurang welas kasih dan bijak sehingga sering dibilang tidak peduli dan profesional.

Baca Juga: Masih Buka! Ini Lowongan Kerja untuk Difabel yang Bisa Kamu Coba

Ada juga pemimpin yang efektif mengeksekusi objetivitas bisnis mereka, tetapi tidak punya welas kasih.

Sementara untuk pemimpin yang memiliki compassion dan kebijaksanaan, bisa membuat organisasi mereka berkembang secara efektif.

Saat mereka harus membuat aksi yang berat, mereka bisa melakukannya dengan tetap peduli dengan perasaan orang lain sebagai manusia.

Semakin kamu melatih compassion dalam kepemimpinan, semakin cepat dan tinggi kamu akan mendapatkan rangking.

Gimana Kawan Puan, penting bukan melatih kepemimpinan dengan welas kasih? Ini juga akhirnya membuat kita lebih memanusiakan manusia.(*)

 



REKOMENDASI HARI INI

Makna Compassion dalam Kepemimpinan, Mengapa Kita Butuh? Ini Kata Studi