Sebagai contoh, jika alasan yang mendasari Kawan Puan memilih childfree adalah kondisi psikologis karena trauma masa lalu, maka ungkapkan ini pada pasangan.
Ungkapkan kondisi Kawan Puan yang sebenar-benarnya pada pasangan, jangan ada yang ditutupi.
“Mungkin salah satu atau keduanya punya punya permasalahan psikologis, sehingga menyadari secara psikologis tidak cukup setabil untuk nantinya dapat mengasuh dan mendidik anaknya dengan baik,” tambahnya.
Kondisi Emosi
Intan juga menyarankan sebelum Kawan Puan menyampaikan keputusan childfree pada pasangan, ada baiknya jika kondisi emosi masing-masing diperhatikan.
Diperlukan emosi yang stabil antara kamu dan pasangan saat akan berdiskusi.
“Kemudian juga dilakukan pada saat dalam kondisi emosi yang stabil dalam diskusinya. Tidak dalam kondisi impulsif, sehingga menyebabkan pengambilan keputusan yang tidak bijaksana,” ucapnya.
Untuk itu, luangkan waktu untuk kamu dan pasangan. Pastikan jika kamu dan pasangan berada dalam kondisi yang baik-baik saja dan tanpa masalah.
“Harus berada dalam kondisi sadar dan emosi yang setabil dan juga harus siap dengan alasan-alasan yang rasional,” tuturnya.
Pahami Risiko
Tidak hanya menyampaikan alasan yang logis, Kawan Puan juga perlu menyampaikan risiko yang mungkin akan terjadi.
Baca Juga: Meski Beda Pandangan, Ini Cara Mendukung Teman yang Memilih Childfree