Parapuan.co - Kawan Puan, sering kali seorang perempuan yang sedang hamil mengalami kerontokan rambut karena berbagai alasan. Lantas, apakah ini normal terjadi?
Sebenarnya, fase kehamilan belum tentu menyebabkan kamu kehilangan rambut atau mengalami kerontokan rambut secara mendadak.
Biasanya, kerontokan pada ibu hamil di awal kehamilan dapat dikaitkan dengan hormon, stres, atau masalah kesehatan yang mendasarinya.
Baca Juga: Rambut Rontok dan Pitak? Coba Perawatan Laser Tanpa Rasa Sakit Ini
Ada dua kemungkinan yang bisa terjadi, di antaranya, beberapa kehilangan rambut dan beberapa melihat rambut mereka menjadi lebih berkilau dan lebih kuat.
Hal ini disebabkan oleh kadar estrogen yang lebih tinggi, yang dapat merangsang folikel rambut.
Sebagai informasi, semua rambut melewati siklus hidup.
Sementara 90 persen rambut Kawan Puan dalam proses pertumbuhan, 10 persen lainnya dalam fase istirahat.
Nah, kamu perlu tahu, rambut istirahat rontok setiap dua sampai tiga bulan, memberi ruang bagi rambut baru untuk tumbuh.
Jadi, beberapa kerontokan rambut secara teratur dan berkelanjutan terjadi pada semua orang, kerontokan rambut ini adalah hal yang wajar.
Penyebab Rambut Rontok Selama Kehamilan
Melansir Flo Health, ada beberapa penyebab rambut rontok saat hamil yang bisa Kawan Puan identifikasi secara dini, terdiri dari:
Trimester pertama bisa menjadi waktu yang menegangkan bagi tubuh, karena hormon berubah untuk mengakomodasi bayi yang sedang berkembang.
Stres dapat menyebabkan lebih dari 30 persen rambut di kepalamu bergerak ke fase istirahat, maka lebih banyak rambut rontok daripada biasanya.
Tak hanya itu, Telogen effluvium (kerontokan rambut tiba-tiba), kondisi ini dapat muncul di awal kehamilan atau di awal trimester kedua atau setelah melahirkan.
Baca Juga: Cara Merawat Rambut untuk Ibu Menyusui yang Bisa Dilakukan di Rumah
Masalah Tiroid
Jika tiroid terlalu aktif, kamu mungkin mengalami hipertiroidisme, suatu kondisi yang ditandai dengan berbagai gejala termasuk kerontokan rambut.
Hal yang sama berlaku untuk hipotiroidisme, ketika tiroid kamu menghasilkan terlalu sedikit hormon. Masalah tiroid biasanya didiagnosa dengan tes darah.
Gejalanya bisa termasuk kepekaan terhadap dingin, penambahan berat badan, sembelit, dan kelelahan yang hebat.
Kekurangan Zat Besi
Kekurangan zat besi terjadi ketika kamu tidak memiliki cukup sel darah merah untuk mendapatkan oksigen ke berbagai jaringan di dalam tubuh.
Ini dapat menyebabkan penipisan rambut bersama dengan gejala lain, seperti kelelahan, detak jantung tidak teratur, sesak napas saat beraktivitas, dan sakit kepala.
Perempuan hamil berada pada risiko mengembangkan anemia atau kekurangan zat besi, terutama jika kehamilan berjarak dekat, kembar, atau morning sickness yang parah.
Baca Juga: Rambut Rontok Lebih Sering Terjadi pada Perempuan, Begini Kata Ahli
Kondisi Genetik dan Autoimun
Ada juga kondisi genetik dan autoimun yang menyebabkan kerontokan rambut, baik Kawan Puan sedang hamil atau tidak.
Alopecia androgenik disebabkan oleh fase pertumbuhan folikel rambut yang lebih pendek dan waktu yang lebih lama antara kerontokan rambut dan pertumbuhan baru.
Sedangkan, Alopecia areata menyebabkan kerontokan rambut pada kulit kepala dan bagian tubuh lainnya.
Kamu mungkin mengalami kerontokan dan pertumbuhan kembali rambut yang tidak dapat diprediksi atau bersifat siklus.
Tidak ada obat untuk jenis kerontokan rambut ini, tetapi perawatan tertentu dapat membantu menghentikan kerontokan dan menumbuhkan kembali rambut.
Nah, itulah penyebab kerontokan rambut yang terjadi selama kehamilan ya, Kawan Puan. (*)