Dapat memberikan bekas luka seumur hidup
Kendati korban dari kekerasan verbal memang tidak mengalami cidera secara fisik, pada dasarnya ia mengalami luka secara emosional.
Rasa sakit yang dirasakan setelah mengalami kekerasan ini pun nyata dan akan sulit untuk dilupakan begitu saja.
Alih-alih dapat melupakan, seiring berjalannya waktu justru dapat menimbulkan trauma tersendiri bagi korban.
Hal ini pun terbukti dalam sebuah penelitian yang menyatakan bahwa luka emosional akibat kekerasan verbal dapat terus menghantui sepanjang hidup para korbannya.
Baca Juga: Angkat Isu Kekerasan Seksual, Wregas Bhanuteja Ungkap Proses Kreatif Film Penyalin Cahaya
Menimbulkan masalah mental
Tak hanya melukai korban secara emosional, lebih parahnya kekerasan verbal ini juga dapat berdampak buruk pada kondisi mental seseorang.
Kekerasan verbal yang dialami korban secara tidak langsung telah merusak harga diri seseorang.
Secara perlahan, korban kekerasan akan merasa kehilangan harga dirinya dan cenderung merasa dirinya tidak lagi berharga.