Parapuan.co - Di masa pandemi ketika banyak perusahaan melakukan perekrutan secara daring, penampilan fisik boleh jadi sudah tak lagi diutamakan.
Apabila perekrut berbicara mengenai penampilan dalam syarat lowongan pekerjaan, barangkali yang dimaksud ialah secara keseluruhan.
Penampilan keseluruhan tidak hanya yang tampak dari luar, tetapi juga kesiapan mental kandidat untuk menjalani proses perekrutan, khususnya wawancara online.
Samuel Ray selaku HR Professional menyampaikan kepada PARAPUAN belum lama ini, bahwa penampilan ketika wawancara online tak dinilai dari pakaian, kebersihan, dan kerapian semata.
Baca Juga: Mengapa Kamu Perlu Kecerdasan Emosional saat Wawancara Kerja? Ini Kata Ahli
Faktor lain yang sering kali luput dari perhatian kandidat adalah, sambungan atau koneksi internet mereka juga termasuk ke dalam penilaian dari segi penampilan alias performa.
"Kalau sekarang, sih, selain dress code, kebersihan tubuh, mungkin yang perlu diperhatikan juga sambungan internet," terang Samuel Ray.
Hal tersebut amat penting lantaran kandidat dan pewawancara tidak bertatap muka langsung, melainkan melalui aplikasi streaming.
Sambungan internet yang tidak stabil tentu bisa mengganggu proses wawancara mengingat komunikasi dilakukan secara langsung.
Selain sambungan internet, Samuel Ray menambahkan pentingnya kandidat menggunakan perangkat yang kompatibel dengan teknologi yang ada.
Ini untuk menghindari jika proses wawancara terputus atau perangkat berhenti beroperasi maupun tidak bisa digunakan pada hari H.
Kejadian semacam itu pernah dialami sendiri oleh Samuel Ray ketika ia melakukan perekrutan terhadap ratusan mahasiswa belum lama ini.
Ia mengisahkan, telah menginformasikan kepada para kandidat untuk menginstal perangkat tertentu khusus buat wawancara online.
Baca Juga: Ini Cara Memperkenalkan Diri saat Wawancara Kerja agar Berkesan
Mereka sudah diberi waktu satu minggu untuk mengecek apakah software yang disarankan dapat digunakan melalui device masing-masing atau tidak.
"Ada software tertentu yang kita gunakan, yang mungkin tidak umum dipakai oleh para mahasiswa ini," ujar Samuel Ray.
Namun, tampaknya tidak semua kandidat mengindahkan instruksi dari Samuel Ray.
Alhasil, banyak kandidat yang gugur tanpa diwawancara lantaran tidak bisa masuk room yang disediakan software tersebut.
Samuel Ray pun mengungkapkan, "Nah, banyak yang baru hari itu dia ngetes dan ternyata aplikasinya nggak bisa diinstal."
Menurut Samuel Ray, hal semacam ini tidak dapat ditoleransi perekrut, terlebih jika kandidat yang akan diwawancara cukup banyak.
Ia menjelaskan kalau perekrut tidak punya banyak waktu untuk kandidat yang tidak siap secara performa dan kurang maksimal.
"Banyak yang gugur karena dalam tanda kutip, penampilannya tidak optimal. Mungkin dia sudah mandi, makeup, pakai wax, tapi teknologi tidak maksimal," imbuhnya.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Bahasa Tubuh yang Jadi Penilaian saat Wawancara Online
Ketidaksiapan kandidat menghadapi wawancara online bisa jadi salah satu cara menyeleksi siapa yang benar-benar layak.
Oleh sebab itu jika kamu sedang mempersiapkan diri mengikuti perekrutan secara daring, pastikan perangkat yang kamu punya memadai.
Jika tidak, cari atau pinjamlah perangkat yang kompatibel untuk kamu gunakan pada hari wawancara. (*)