Parapuan.co - Kawan Puan, adakah dari kamu yang saat ini sedang hamil? Lantas, bagaimana aktivitas fisikmu selama masa kehamilan ini?
Selama masa kehamilan, ibu hamil tidak cukup hanya mengonsumsi makanan sehat, melainkan perlu melakukan aktivitas fisik atau olahraga di saat hamil.
Selaras dengan itu, Kawan Puan pun berlu tahu bahwa ada rekomendasi olahraga bagi ibu hamil di tiap trisemesternya. Kondisimu memengaruhi perbedaan olahraga ini.
Baca Juga: Olahraga untuk Perempuan yang Sedang Menyusui, Pilih Aktivitas Ini
Olahraga sesuai dengan trimester masa kehamilan pun diungkapkan oleh dr. Ni Komang Yeni Dhana Sari, Sp.OG saat dihubungi PARAPUAN.
Pada trimester pertama, ibu hamil disarankan untuk melakukan olahraga dengan intensitas ringan saja atau tanpa high impact, misalnya berjalan kaki.
Rupanya, dr. Yeni menyarankan intensitas ringan karena pada trimester awal kehamilan, beberapa ibu hamil akan mengalmi mual dan muntah.
Akan tetapi, jika memang tidak ada gejala yang mengganggu, maka dr. Yeni menyatakan bahwa physical activity yang ringan boleh dilakukan.
"Tapi kalau sudah masuk trimester kedua, boleh dilakukan stretching, misalnya yoga prenatal gitu," jelas dr. Yeni lagi.
Kemudian, untuk trimester ketiga atau terakhir, ibu hamil disarankan untuk olahraga yang fokusnya ke otot dasar panggul.
"Olahraga yang lebih ke otot dasar panggul silakan saja biar lebih kuat juga, seperti senam hamil," ucapnya pada PARAPUAN.
Sebagai catatan, senam hamil itu boleh dilakukan asalkan dengan pengawasan khusus.
Di samping itu, dr. Yeni menyatakan bahwa ibu hamil juga boleh angkat beban, tapi memang perlu pengawasan penuh, dan intensitasnya pun ringan sampai sedang.
Sesuai dengan anjuran dari dr. Yeni, sebaiknya aktiflah berolahraga ya, Kawan Puan. Sebab, aktivitas fisik ini memiliki banyak manfaat bagimu.
Baca Juga: Selain Telogen Effluvium, Ini Penyebab Rambut Rontok pada Ibu Hamil
Dilansir dari Women's Care, berikut ini berbagai manfaat olahraga bagi ibu hamil yang harus Kawan Puan ketahui. Apa saja?
1. Menurunkan risiko diabetes gestasional
Jenis diabetes gestasional ini hanya menyerang pada ibu hamil.
Di mana perempuan yang terjangkit diabetes gestasional dapat meningkatkan risiko bayi untuk mengalami obesitas serta diabetes di kemudian hari.
Di samping itu, diabetes gestasional juga menyebabkan berat badan bayi yang besar, sehingga saat melahirkan akan lebih sulit.
2. Pertambahan berat badan yang tidak terlalu berlebihan
Manfaat dari olahraga selama kehamilan adalah penambahan berat badan yang terjadi lebih sedikit.
Memang bertambahnya berat badan di masa kehamilan itu normal, tetapi dengan berolahraga berat badan ibu hamil lebih normal.
Pasalnya, bertambahnya berat badan yang berlebihan selama kehamilan meningkatkan risiko komplikasi saat melahirkan.
3. Menurunkan risiko sembelit
Ketika ibu hamil berolahraga, organ dalam bagian tubuh pun semakin membaik, misalnya pada sistem pencernaan.
Biasanya, ibu hamil akan lebih sering mengalami sembelit. Jadi, dengan berolahraga, buang air besar pun lebih teratur dan risiko sembelit menurun.
4. Menurunkan risiko hipertensi
Olahraga juga mampu menurunkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Hal ini terjadi karena olahraga meningkatkan aliran dan sirkulasi dari yang baik.
Alasan lainnya, olahraga secara alami mengurangi stres yang dapat memicu tekanan darah tinggi.
Di mana orang yang mengalami hipertensi meningkatkan kondisi kehamilan disebut preeklamsia yang dapat menyebabkan kelahiran prematur dan komplikasi lain.
Baca Juga: Pentingnya Olahraga Bagi Suami Istri dalam Mempersiapkan Promil
5. Meningkatkan energi
Olahraga mampu meningtkan energi Kawan Puan lho. Sehingga, kamu pun tidak mudah merasa lelah, alhasil bisa menikmati waktu yang ada bersama keluarga.
Kamu bisa melakukan olahraga kapan pun, jika di pagi hari, Kawan Puan akan merasakan energi yang bertahan selama sepanjang hari.
Oleh sebab itu, tak ada alasan untuk tidak melakukan olahraga di masa kehamilan ya, Kawan Puan. (*)