Studi tersebut mengamati tikus hamil yang diberi roda olahraga.
Hasilnya, keturunan tikus yang induknya lebih aktif, tidak rentan terhadap degenerasi saraf atau perubahan di otak yang dapat menyebabkan penyakit alzheimer.
2. Mengurangi Risiko Diabetes
Kemungkinan diabetes tidak hanya terjadi pada ibu, melainkan bayi juga bisa mengalami hal yang sama.
Oleh sebab itu, Kawan Puan hendaknya berolahraga demi kesehatanmu dan calon buah hati.
Hal ini pun dibuktikan dalam penelitian berjudul Maternal Exercise Improves Insulin Sensitivity in Mature Rat Offspring.
Studi tersebut menemukan bahwa anak yang lahir dari ibu yang aktif berolahraga memiliki sensitivitas insulin lebih baik bahkan setelah mereka dewasa.
3. BMI Lebih Rendah
Body mass index (BMI) atau indeks massa tubuh biasanya digunakan untuk menunjukkan kategori berat badan.
Hal ini menandakan mereka yang rutin berolahraga di masa kehamilan akan menurunkan risiko bayi menderita obesitas dan diabetes, Kawan Puan.
Sehingga, bayi saat lahir ada di kisaran berat badan normal jika ibunya aktif berolahraga selama masa kehamilan.
Baca Juga: Olahraga untuk Perempuan Usia 40an, Lakukan dengan Cara Berikut