Kontribusi Pada Alam, Brand Kecantikan Ini Gunakan Kemasan Pakai Ulang

Citra Narada Putri - Senin, 6 September 2021
Makin banyak brand kecantikan yang mendaur ulang kemasannya jadi lebih ramah lingkungan.
Makin banyak brand kecantikan yang mendaur ulang kemasannya jadi lebih ramah lingkungan. Mykola Sosiukin | iStockphoto

Parapuan.co - Sadarkah Kawan Puan berapa banyak produk kecantikan yang kita pakai sehari-hari?

Jika dalam rutinitas kecantikan kita menggunakan pembersih wajah, toner, serum, pelembap dan tabir surya, maka setidaknya kita berkontribusi membuang lima kemasan produk per bulannya. 

Dan ternyata, kemasan-kemasan ini telah berkontribusi merusak lingkungan, karena berdasarkan laporan Cosmetic Packaging Market - Growth, Trends and Forecasts (2020-2025), hampir 50 persen kemasan produk kecantikan terbuat dari plastik. 

Produk-produk ini pun bisa berakhir di tempat pembuangan sampah. Atau bahkan lebih buruk lagi jika berakhir di lautan, seperti sampah-sampah kemasan plastik lainnya.  

Dalam sebuah wawancara dengan PARAPUAN, Aretha Aprilia, pakar manajemen limbah dan energi, pun mengingatkan pentingnya peran produsen untuk turut menerapkan Extended Producer Responsibility (EPR).

Baca Juga: Dukung Mode Berkelanjutan, Levi’s dan Naomi Osaka Rilis Koleksi Daur Ulang

Melansir dari Waste4Change, EPR adalah mekanisme dimana produsen bertanggung jawab terhadap produk yang mereka buat atau jual.

Disampaikan oleh Aretha bahwa salah satu skema EPR yang bisa dilakukan oleh para produsen produk kecantikan adalah dengan menerapkan take back system.

“Konsumen yang mengembalikan kemasan produk ke toko akan mendapatkan diskon untuk pembelian selanjutnya. Ini saya lihat sudah diterapkan oleh beberapa brand di Indonesia,” ujar Aretha berdasarkan pengamatannya.

Lebih dari itu, para produsen juga bisa membuat produk isi ulang atau memproduksi kemasan ramah lingkungan untuk meminimalisir limbah plastik.

Agar Kawan Puan bisa berkontribusi dalam menerapkan konsumsi produk kecantikan yang bijak dan ramah lingkungan, berikut PARAPUAN rangkum brand-brand yang menggunakan kemasan pakai ulang:

The Body Shop

The Body Shop memiliki program Bring Back the Bottle untuk mendaur ulang kemasan plastik.
The Body Shop memiliki program Bring Back the Bottle untuk mendaur ulang kemasan plastik. The Body Shop Indonesia

Melansir dari laman resminya, The Body Shop mulai menggunakan plastik daur ulang dari Bengaluru, India melalui program Community Trade, pada botol haircare ukuran 250ml.

Program Bring Back Our Bottles ini tak hanya mengurangi permasalahan sampah plastik, tapi juga memberdayakan setidaknya 2.500 pemungut sampah di Bengaluru pada tahun pertama sebagai bagian dari komitmen perusahaan.

Skema daur ulang dimulai dari mengunjungi toko The Body Shop dan kembalikan botol kosong pada staf.  

Kemasan botol kosong bisa diletakkan di recycling bin yang tersedia dan akan dibawa oleh Waste4Change, ecoBali Recycling, atau yayasan Buddha Tzu Chi untuk didaur ulang.

Nantinya dapat dibentuk menjadi barang yang lebih berguna seperti bangku taman atau taman bermain, alat rumah tangga, ember, gagang sapu, tutup gas, dan lain sebagainya.

Kamu akan mendapatkan Love Your Body points sebagai imbalannya. Satu botol setara dengan satu poin untuk Love Your Body CLUB member atau dua poin bagi Love Your Body FAN member. 

Baca Juga: Unik! Ini 4 Ide Packaging Ramah Lingkungan dari Bahan Daur Ulang

Garnier

Melalui program Green Beauty, Garnier memproduksi kemasan daur ulang dari bahan-bahan plastik bekas.
Melalui program Green Beauty, Garnier memproduksi kemasan daur ulang dari bahan-bahan plastik bekas. Garnier

Garnier juga merupakan salah satu brand kecantikan yang serius berkontribusi menyelamatkan lingkungan melalui program Green Beauty.

Program ini dirancang untuk membuat kemasan yang ramah lingkungan dengan menggunakan bahan daur ulang, mendesain ulang dan berinovasi, menggunakan kembali (reuse), dan mendaur ulang (recycle).

Adapun jenis plastik yang digunakan untuk kemasan Garnier adalah PET (Polyethylene Terephthalate), PP (Polypropylene), dan PE (Polyethylene).

Jenis plastik ini dapat didaur ulang dan digunakan kembali sampai beberapa kali, serta merupakan bahan plastik yang paling sering didaur ulang di dunia.

Melansir dari laman resminya, Garnier juga menggunakan plastik jenis PCR (Post-consumer recycled) yang merupakan hasil daur ulang plastik dari limbah produk konsumen.

Dengan penggunaan plastik PCR, Garnier telah menghemat penggunaan plastik perawan sebanyak 32 ton pada 2019.

Produk-produk Garnier yang sudah menggunakan kemasan plastik PCR di antaranya adalah Garnier Micellar Cleansing Water (mencapai 25 persen kemasan) dan Garnier Sakura Glow Hyaluron Water-Glow Essence (mencapai 100 persen kemasan).

 

Pantene

Pantene bekerja sama dengan Koinpack membuat botol kemasan pakai ulang
Pantene bekerja sama dengan Koinpack membuat botol kemasan pakai ulang Dok. Pentene x Koinpack

Pantene bekerja sama dengan Koinpack, perusahaan pengembangan dan produksi kemasan plastik, membuat kemasan botol sampo yang dapat dipakai berulang kali. 

Berdasarkan siaran pers yang diterima PARAPUAN, botol dengan sistem pakai ulang tersebut kini sudah tersedia di warung-warung, Bank Sampah di Jakarta, botol tersebut juga dapat ditemukan di distributor.

Untuk memastikan bahwa botol pakai ulang tersebut dapat diakses para konsumen dan tetap beredar, para pemilik toko hanya cukup memindai botol dengan kode QR code khusus.

Nantinya, Koinpack secara berkala akan mengambil botol dari setiap titik penjualan, membersihkan dan mendistribusikan botol tersebut untuk dipakai ulang.

Para pelanggan juga dianjurkan mengembalikan botol dan bisa menghemat Rp. 1250 untuk pembelian produk selanjutnya karena telah mengembalikan botol yang sudah digunakan.

 

Adapun setiap botol sampo yang dikembalikan setara dengan 14 sachet sampo sekali pakai yang biasanya berpotensi hanya menjadi sampah di lautan.

 

Baca Juga: Limbah Skincare dan Kosmetik Kian Mengancam, Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Rei Skin

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by REI Skin (@rei.skin)

Tak hanya produk kecantikan internasional saja yang punya visi misi memberdayakan lingkungan dengan mendaur ulang kemasannya.

Produk lokal Rei Skin juga ingin berkontribusi dengan meluncurkan program #PakaiSampaiHabis.

Program ini mengajak para pengguna brand lokal asal Surabaya ini untuk mengirimkan kemasan habis pakainya.

Caranya mudah, kamu bisa mendaftarkan kemasan Rei Skin yang sudah habis ke website lyfewithless.com, dan harus mengiri formulir yang tersedia. 

Kemudian Kawan Puan akan mendapatkan reward berupa diskon e-voucher sebesar 10 persen untuk pembelian berikutnya. (*)



REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat