Parapuan.co - Pemerintah resmi memberlakukan kembali sekolah tatap muka di beberapa daerah di Indonesia.
Suasana kelas tampak menjadi normal baru, namun tetap pada protokol kesehatan yang ketat guna mengurangi penyebaran virus Covid-19.
Meskipun begitu, kembali ke sekolah setelah sekian lama tidak berinteraksi langsung dengan teman-temannya membuat anak canggung untuk bersosialisasi.
Baca Juga: Tak Perlu Buru-Buru, Ini 5 Cara Jadi Orang Tua Tiri yang Menyenangkan
Sebabnya, mereka sering menghabiskan waktu di rumah, baik itu sekolah, kursus, maupun bermain dengan teman di sekitar rumahnya saja.
Oleh karena itu, sangat perlu bimbingan orang tua agar anak mau dan berani untuk bersosialisasi kembali dengan teman-temannya.
Sebagaimana dikutip dari The Indian Express, berikut tips-tips yang bisa orang tua lakukan untuk membantu buah hati mampu bersosialisasi kembali.
1. Memperhatikan Perilaku Anak
Hal pertama yang harus dilakukan semua orang tua adalah mengamati anak-anak mereka untuk melihat tanda-tanda perilaku yang tidak biasa.
Misalnya, mereka lebih sering menghabiskan waktu di rumah dengan gadget, membuat alasan untuk menghindari keluar rumah, dan menjadi lebih pendiam dari biasanya.
Untuk membantu mereka, kamu perlu memahami apa yang mungkin terjadi dengan mereka bahkan jika mereka tidak dapat memberitahumu.
2. Memahami Emosi Anak
Seperti orang dewasa, anak-anak juga dapat mengalami stres dan kecemasan. Emosi mereka tidak boleh dianggap remeh atau dibandingkan dengan emosimu sendiri.
Anak-anak perlu dilihat dan didengar. Untuk melakukannya, orang tua harus benar-benar meluangkan waktu untuk berbicara dengan anak dan memahami isyarat.
Kemudian, akui emosi mereka seperti cara berikut, "Ibu mengerti kamu pasti merasa sedih karena rindu bermain dengan teman-teman. Apakah akan membantu jika Ibu bermain denganmu, nak?"
Baca Juga: 5 Tips Membangun Ikatan dan Komunikasi yang Kuat dengan Anak Tiri
3. Senantiasa Terbuka dan Saling Jujur
Hati-hati, orang tua sering mencoba memproyeksikan bahwa semuanya baik-baik saja meskipun mungkin tidak demikian.
Masalahnya, pendekatan ini dapat memberi anak-anak rasa aman yang salah.
Anak-anak tahu bahwa keadaan sudah berbeda. Orang tua bekerja dari rumah, tidak bertemu teman, bahkan kehilangan anggota keluarga atau teman dekat.
Sebagai orang tua, kamu perlu menjelaskan kepada mereka apa yang terjadi secara sederhana sehingga mereka dapat memahaminya.
Pada saat yang sama, jujurlah dengan mereka tentang emosi yang kamu alami, sebagai pertanda bahwa tidak hanya mereka saja yang tertekan karena situasi.
4. Bantu Anak Merasa Aman dan Akrab
Rasa aman adalah yang terpenting bagi anak. Jadi, tanyakan apa yang membuat mereka merasa demikian dan beri mereka akses ke sana.
Jika mereka masih sulit untuk bersosialisasi dengan temannya, antarkan ke sekolah terlebih dahulu untuk beberapa hari awal. Ini dapat membantu menciptakan rasa aman dan keakraban.
Tanyakan pada anak setiap pulang sekolah tentang bagaimana proses belajarnya hari ini.
Selain itu, bagaimana mereka bersosialisasi dengan teman-temannya yang lain setelah lama tidak bersua dan apa yang membuat mereka bahagia hari ini.
Baca Juga: Bukan Dipaksa, Ini 5 Cara Mengajarkan Anak agar Tidak Pilih-Pilih Makanan
5. Terhubung dengan Anak
Sebagai orang tua, kamu harus menemukan cara untuk terhubung dengan anak-anak dan hadir secara emosional untuk mereka.
Mereka mungkin merasa bingung, takut, atau stres kala memulai bersosialisasi dengan teman-temannya kembali.
Jangan diremehkan, berikan dukungan bahwa tidak apa-apa jika mereka khawatir pada awalnya.
Perlahan-lahan beri tahu mereka cara bersosialisasi dengan temannya kembali dan dukung mereka mengekspresikan diri.
Sebenarnya mereka juga suka berinteraksi dengan teman-temannya, akan tetapi perlu waktu untuk beradaptasi kembali setelah sekian lama.
Tetap beri dukungan saat mereka membutuhkan bantuan dalam proses bersosialisasinya ya, Kawan Puan.