Ini Dia Arti SL4 dari Leani Ratri Oktila, Peraih Dua Medali Emas Badminton Paralimpiade Tokyo 2020

Anna Maria Anggita - Selasa, 7 September 2021
Arti SL4 yang melekat pada Leani Ratri Oktila
Arti SL4 yang melekat pada Leani Ratri Oktila Twitter @BadmintonTalk

Parapuan.co - Kawan Puan pasti tidak asing dengan Leani Ratri Oktila seorang atlet badminton yang melenggang di Paralimpiade Tokyo 2020.

Leani Ratri merupakan atlet badminton kelas SL4 yang berhasil menyabet tiga medali di pertandingan Paralimpiade.

Dua di antara medali emas yang diraih oleh Leani Ratri adalah medali emas pada ganda SL/SU putri dan ganda SL/SU campuran.

Baca Juga: Olahraga untuk Perempuan yang Aktif Bekerja dari Rumah, Apa Saja?

Selain bermain ganda, Leani Ratri juga mendapat medali perak pada pertandingan tunggal SL4 putri.

Prestasi yang diraih oleh Leani Ratri tentunya sesuai dengan perjuangannya selama berlatih dan bertanding di Paralimpiade Tokyo 2020.

Namun, tentu tidak sedikit yang cukup mempertanyakan mengapa Leani Ratri bertanding di Paralimpiade Tokyo 2020, bukan Olimpiade Tokyo 2020, betul begitu Kawan Puan?

Nah, perlu Kawan Puan ketahui bahwa Leani Ratri masuk ke dalam klasifikasi SL4.

Apa itu SL4?

Dilansir dari Kompas.com, atlet dengan klasifikasi SL4 memiliki keterbatasan pada satu atau kedua kakinya dengan keseimbangan bagus saat berjalan atau berlari.

 

Di sisi lain, perlu Kawan Puan ketahui bahwa pada cabang olahraga (cabor) bulu tangkis dalam Paralimpiade Tokyo 2020 memiliki enam kelas atlet. 

Di mana setiap kelas ditandai dengan kode yang terdiri dari dua huruf dan diikuti dengan satu digit angka.

Baca Juga: Olahraga untuk Perempuan saat Program Hamil, Apa Saja yang Aman?

Dua huruf pertama itu menjelaskan posisi atlet saat bertanding, dan angka terakhir menunjukkan derajat disabilitas atlet.

Berikut ini enam klasifikasi yang disesuaikan dengan kondisi atlet.

  • WH1 merupakan atlet yang menggunakan kursi roda. Atlet yang diklasifikasikan ke WH1 memiliki keterbatasan pada kedua kaki dan fungsi tubuh bagian atas sangat terbatas.
  • WH2 ialah atlet berkursi roda dengan keterbatasan pada satu atau kedua kakinya. Sementara itu tubuh bagian atas normal atau keterbatasannya minim.
  • SL3 berisi atlet yang mampu berdiri dengan keterbatasan pada satu atau kedua kaki dan keseimbangan tidak bagus saat berjalan ataupun berlari.
  • SL4 adalah klasifikasi atlet yang kondisinya lebih ringan dari SL3. Di mana keterbatasan bisa pada satu atau kedua kaki dengan keseimbangan yang bagus ketika berjalan ataupun berlari.
  • SU5 merupakan kode atlet yang memiliki pada tubuh bagian atas. Misalnya saja adanya keterbatasan pada tangan.
  • SS6 adalah kode bagi para atlet yang bertubuh pendek biasanya karena faktor genetik. Dalam arti lain atlet yang masuk ke kelas SS6 itu sering merujuk pada kekerdilan.

Hal lain yang perlu diketahui oleh Kawan Puan yakni kelas WH1, WH2, dan SL3 untuk nomor tunggal hanya menggunakan satu sisi lapangan.

Sedangkan untuk nomor ganda itu menggunakan lapangan secara penuh.

Selanjutnya untuk kelas SL4, SU5, dan SS6 menggunakan lapangan penuh pada kelima nomor.

Baca Juga: Olahraga untuk Perempuan yang Sedang Menstruasi, Ini Tips dan Jenisnya

Baik itu nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, serta ganda campuran.

Di samping itu area lapangan untuk sektor tunggal dan ganda pun berbeda.

Lebar area tunggal sebesar 5,18 m, sementara itu untuk ganda selebar 6,10 m.

Adapun tinggn net untuk permainan bulurangkis ini yakni 1,55 meter. (*)

Sumber: KOMPAS.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja