Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Bisakah Diet Keto Meningkatkan Fertility?

Putri Mayla - Rabu, 8 September 2021
Untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, salah satunya dapat dilakukan dengan pola makan sehat.
Untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, salah satunya dapat dilakukan dengan pola makan sehat. nunkung88

Parapuan.co - Memahami kesehatan seksual dan reproduksi perempuan sangat penting untuk menjaga kesehatan berkaitan dengan sistem reproduksi.

Terlebih lagi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan juga perlu dijaga oleh perempuan yang telah aktif secara seksual.

Menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan salah satunya dapat dilakukan dengan menjaga pola makan sehat yang seimbang.

Berkaitan dengan pola makan sehat yang seimbang, sebagian perempuan yang melakukan diet keto untuk meningkatkan fertility atau kesuburan.

Diet ketogenik atau dikenal dengan diet keto merupakan jenis diet rendah karbohidrat. 

Diet keto dilakukan dengan mengurangi asupan karbohidrat, namun menambah asupan protein dan lemak untuk mendapat kalori.

Mengurangi asupan karbohidrat sebagai sumber energi utamanya, tubuh dipaksa untuk menjadi efisien dalam membakar lemak untuk energi, melansir dari laman Everydayhealth.

Perubahan tersebut dapat meningkatkan penurunan berat badan sementara, yang membantu mengurangi peradangan sistemik.

"Penting karena peradangan dapat mengurangi kesuburan secara keseluruhan," kata Kristin Kirkpatrick, RDN, Konsultan layanan nutrisi kesehatan di Cleveland Clinic Wellness Institute di Ohio.

Baca Juga: Cara Mengajarkan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan pada Anak

Terlebih lagi, diet ketogenik yang diikuti dengan benar dapat membantu mengurangi kadar insulin dalam tubuh.

Serta kemungkinan lebih baik dalam mengatur kadar hormon reproduksi lainnya, seperti testosteron , hormon luteinizing (LH), dan hormon perangsang folikel (FSH).

Menurut Rashmi Kudesia, MD, ahli endokrinologi reproduksi dan spesialis infertilitas di Houston IVF Klinik Jaringan CCRM Texas, diet ketogenik untuk meningkatkan berat badan pasti dapat membantu perempuan yang tidak berovulasi.

Membantu perempuan yang tidak berovulasi dengan melepaskan sel telur secara teratur termasuk mereka yang menderita sindrom ovarium polikistik (PCOS).

"Jika perempuan kehilangan 5 hingga 10 persen dari berat badan, mereka dapat melanjutkan ovulasi," tambahnya.

Untuk diketahui, PCOS merupakan gangguan metabolisme dan hormonal yang menjadi penyebab utama kemandulan pada perempuan.

Diet keto dan fertility

Sementara diet keto dapat membantu perempuan yang ingin hamil menurunkan berat badan dengan cepat.

Hal ini lebih baik untuk menggunakannya sebagai rutinitas kesehatan baru dan menurunkan berat badan sebelum mencoba untuk hamil, jelas Dr. Rashmi.

Seperti yang diketahui, perempuan tidak ingin berada dalam keadaan ketosis saat masa kehamilan.

Selain itu, untuk menjaga kehamilan yang sehat, penting untuk makan makanan utuh yang padat nutrisi, daripada membatasi kalori, menurut Will Cole, dokter chiropractic dan ahli kedokteran fungsional di Monroeville, Pennsylvania, serta penulis Ketotarian.

Baca Juga: Cara Mengajarkan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan pada Anak

Baca Juga: 5 Langkah Mencuci Pembalut Kain untuk Jaga Kebersihan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Memang terlihat sulit untuk mengikuti diet keto secara sehat, karena banyak orang makan makanan tinggi lemak jenuh, seperti mentega dan daging untuk berada di ketosis.

Terlalu banyak lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol total.

Hal ini dapat membuat jantung tegang, dan salah satu risiko kesehatan dari keto adalah kekurangan nutrisi.

Nah untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan demi mendukung kesehatan kehamilan dapat dilakukan dengan pola makan sehat.

Mengikuti diet mediterania atau diet gaya Belanda yang menekankan buah-buahan, sayuran, dagin, ikan, roti gandum, sereal, dan lemak seaht.

Melakukan pola makan sehat ini merupakan pendekatan yang lebih baik untuk prakonsepsi.

Sebab, itu memiliki distribusi makronutrien yang lebih seimbang. 

"Glukosa (suatu bentuk karbohidrat) merupkaan sumber utama bahan untuk pertumbuhan bayi, jadi diet seimbang penting selama masa kehamilan," kata Rchelle Mallik, RDN, spesialis nutrisi reproduksi di Chicago.

(*)

Sumber: everydayhealth.com
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru