Parapuan.co - Rabu (08/09/2021) adalah peringatan Hari Rabies Sedunia.
Pada peringatan Hari Rabies Sedunia ini, Kawan Puan diingatkan tentang apa itu rabies.
Tentu tujuannya agar Kawan Puan mengerti mengapa adanya Hari Rabies Sedunia ya.
Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Bisakah Diet Keto Meningkatkan Fertility?
Lantas apa itu rabies?
Dilansir dari Mayo Clinic, rabies adalah virus mematikan yang menyebar ke manusia dari air liur hewan yang terinfeksi.
Di mana, virus rabies ini biasanya ditularkan melalui gigitan.
Orang yang terinfeksi virus rabies dan sudah muncul tanda dan gejala akan berisiko mengalami kematian.
Untuk menghindari risiko tersebut maka penting bagi siapa pun untuk menerima vaksinasi rabies untuk melindungi diri.
Kawan Puan juga perlu tahu berbagai gejala yang dialami seseorang setelah terkena virus rabies.
Perlu diketahui Kawan Puan juga bahwa pada awalnya gejala itu sangat mirip dengan flu dan bisa berlangsung selama berhari-hari.
Namun demikian, seiring berjalannya waktu, gejala orang yang menderita pun bisa semakin parah.
Di antaranya demam, sakit kepala, mual, agitasi, mengalami kecemasan, kebingungan, dan menjadi hiperaktif.
Tak hanya itu saja mereka pun cenderung kesulitan untuk menelan, mengalami halusinasi, dan insomnia.
Selain itu, orang yang terinfeksi virus rabies juga memiliki air liur berlebihan, bahkan mereka juga mengalami ketakutan dan kelumpuhan pada sebagian tubuh.
Baca Juga: Bahaya! Ini 4 Masalah Kesehatan Tak Terduga Akibat Kurang Gerak
Apa penyebab rabies?
Kawan Puan, hal lain yang perlu kamu ketahui adalah virus rabies itu tidak hanya menyebar melalui liur hewan yang terinfeksi saja.
Dalam beberapa kasus, meskipun jarang terjadi, virus rabies bisa menyebar ketika liur yang terinfeksi masuk ke luka yang terbuka.
Hal ini bisa terjadi apabila hewan yang terinfeksi secara tidak sengaja menjilati luka terbuka yang ada pada kulitmu.
Penularan virus rabies sendiri ditularkan melalui hewan baik ternak ataupun liar.
Hewan ternak dan peliharaan yang mungkin menularkan virus rabies ke manusia antara lain kucing, sapi, anjing, musang, kambing, dan kuda.
Sementara untuk hewan liar yang berisiko menularkan virus rabies yakni kelelawar, berang-berang, koyote, rubah, monyet, rakun, sigung, dan marmot tanah.
Masih dari sumber yang sama, disebutkan bahwa dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, virus rabies bisa ditularkan ke jaringan dan penerima tranplantasi organ dari orang yang terinfeksi.
Untuk menghindari diri dari penularan virus rabies, hendaknya Kawan Puan juga mengenali faktor risikonya.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko rabies, meliputi:
- Bepergian atau tinggal di negara berkembang di mana rabies lebih umum terjadi, seperti negara-negara di Afrika dan Asia Tenggara.
- Aktivitas yang mungkin membuatmu bersentuhan dengan hewan liar pengidap rabies. Seperti menjelajahi gua tempat ringgal kelelawar.
- Bekerja di laboratorium dengan virus rabies
- Luka di kepala atau leher yang dapat meningkatkan risiko penularan virus rabies ke otak dengan lebih cepat.
Baca Juga: 4 Bahan Alami untuk Merangsang Pertumbuhan dan Ketebalan Rambut
Nah, Kawan Puan setelah mengetahi gejala dan risiko yang ditimbulkan, alangkah baiknya kamu menjaga diri baik-baik agar tidak terinfeksi virus rabies.
(*)