Hari Literasi Internasional 8 September, Ini Sejarah dan Temanya

Alessandra Langit - Rabu, 8 September 2021
Ilustrasi perayaan Hari Literasi Internasional dengan membaca buku
Ilustrasi perayaan Hari Literasi Internasional dengan membaca buku Freepik

Fondasi tersebut dibangun untuk pemulihan dunia yang berakar pada sumber daya manusia.

Tema tahun ini memiliki fokus khusus pada interaksi literasi dan keterampilan digital yang dibutuhkan oleh pemuda dan orang dewasa yang tidak melek huruf.

Masyarakat diajak mengeksplorasi apa yang membuat pembelajaran literasi berbasis teknologi inklusif dan bermakna untuk perkembangan dunia.

Hari Literasi Internasional akan menjadi kesempatan untuk menata kembali pengajaran dan pembelajaran literasi di masa depan.

Pemimpin dunia diharapkan dapat kembali membahas pengajaran literasi di dalam dan di luar konteks pandemi.

Baca Juga: Peringati Hari Kidal Internasional 2021, Ini Sejarah dan Fakta Uniknya

Pandemi Covid-19 telah berpengaruh pada pembelajaran literasi kepada anak-anak, remaja, dan orang dewasa dalam skala yang besar.

Pengajaran literasi yang tidak setara membuat banyak anak muda hingga orang dewasa yang tidak mendapatkan akses pengetahuan literasi yang cukup.

Banyak upaya telah dilakukan untuk menemukan cara alternatif untuk memastikan kesinambungan pembelajaran.

Langkah yang diambil termasuk pembelajaran jarak jauh yang seringkali dikombinasikan dengan pembelajaran tatap muka.

Akses terhadap kesempatan belajar literasi bagaimanapun masih belum merata.

Pergeseran cepat ke pembelajaran jarak jauh juga menyoroti adanya kesenjangan digital di berbagai wilayah di dunia.

Hal konektivitas, infrastruktur, dan kemampuan untuk terlibat dengan teknologi, menjadi akar masalah kesenjangan tersebut.

Baca Juga: Hari Remaja Internasional: Baca Buku Fiksi Tentang Kesehatan Mental Ini, Yuk!

Serta ada perbedaan dalam layanan lain seperti akses ke listrik yang memiliki peran penting dalam keberlangsungan pembelajaran jarak jauh.

Hari Literasi Internasional tahun ini menjadi waktu kita untuk merefleksikan dan memahami pentingnya pengetahuan literatur serta aksi nyata dalam mewujudkannya.

PBB berharap adanya pandemi Covid-19 ini justru dapat menjadi dorongan untuk membangun akses belajar literasi yang lebih baik. (*)

Sumber: United Nations
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania