Tema festival MAG21 yaitu Infinity sekaligus merespons tema A New Digital Deal dari festival serupa terbesar di Eropa, Ars Electronica Festival yang telah diselenggarakan sejak tahun 1979 di kota Linz, Austria.
Ars Electronica kemudian berkolaborasi dengan MAG untuk membuat perayaan serupa di Indonesia sejak 2020 lalu.
MAG21 menyediakan ruang untuk tempat orang belajar, berinteraksi, bereksperimen, dan menciptakan karya seni, produk dan lainnya.
"Bersama-sama kita menganalisa, menginvestigasi mengenai bagaimana teknologi baru membentuk kehidupan kita dan bagaimana kinerja dari dunia digital," ujar Christl Baur selaku Head of Festival Ars Electronica, Austria dalam sambutannya khusus untuk Media Art Globale.
"Bagaimana terciptanya koneksi dengan komunitas internasional dan mengambil bagian dalam Culture- Action ini," tambahnya.
"Peran M Bloc Group sebagai ruang kreatif publik yang tetap aktif walau di masa pandemi dalam mendukung pergerakan kreatif para seniman menjadi misi utama kami," jelas Wendi Putranto selaku Co-founder dan Program Director dari M Bloc Group.
"Kami berkolaborasi dengan Mona Liem selaku penyelenggara Media Art Globale untuk berpameran di kancah internasional sekaligus memperkenalkan berbagai karya seni Indonesia di sana," tambahnya.
"Adaptasi adalah salah satu pilihan untuk terus bertahan hidup, termasuk dalam kehidupan berkesenian, dan perubahan prioritas hidup selama masa pandemi ini," ujar Mona Liem selaku Direktur Program dan Artistik Media Art Globale Festival.
Baca Juga: Yayasan Radar Budaya Kreatif Buka Sentra Vaksinasi di M Bloc Space, Ini Cara Daftarnya
Berikut ini beberapa karya seni yang akan ditampilkan dalam MAG21.
Gerakan adaptasi oleh karya seni MAG21 sebagai Zeitgeist
Ady Setyawan dan MATER dengan kepeduliannya terhadap isu lingkungan dan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari.