Pejabat di dewan olahraga kriket Afghanistan mengatakan mereka belum diberitahu secara resmi tentang nasib tim perempuannya.
Namun, program olahraga kriket dari dewan untuk anak perempuan telah ditangguhkan.
Olahragawan, termasuk pemain kriket, telah bersembunyi di berbagai tempat sejak Taliban berkuasa di tengah penarikan pasukan asing pimpinan AS bulan lalu.
Beberapa perempuan melaporkan ancaman kekerasan dari pejuang Taliban jika mereka ketahuan bermain olahraga.
Baca Juga: Batal Ikut, Bendera Afghanistan Tetap Diikutkan di Opening Ceremony Paralimpiade Tokyo 2020
Larangan olahraga untuk perempuan meningkatnya bukti bahwa sikap Taliban terhadap perempuan hampir tidak berubah sejak mereka terakhir berkuasa, meskipun ada klaim sebaliknya.
Kini, perempuan di Afganistan berharap bantuan dari pemimpin dunia untuk memastikan hak-hak mereka akan kembali diberikan sepenuhnya. (*)