4. Kamu tidak harus menceritakan detail peristiwa sekaligus
Berbagi setiap detail peristiwa yang kamu ingat mungkin terasa seperti tugas yang berat, tetapi kamu tidak harus melakukannya.
“Saya sering merekomendasikan untuk memulai dengan berita utama cerita, satu per satu, sehingga kamu dapat memastikan bahwa kamu dapat memastikan masih baik-baik saja untuk berbagi lebih banyak,” kata Rachel Goldsmith, asisten wakil presiden tempat penampungan kekerasan dalam rumah tangga di Safe Horizon di New York City.
“Hanya kamu yang dapat memutuskan detail apa yang dirasa penting untuk dibagikan. Jika terasa cukup menyakitkan, kamu bisa berhenti kapan saja,” tambahnya.
Baca Juga: Kata Pakar soal Pentingnya Peran Laki-Laki dalam Memberantas Kekerasan Seksual
Untuk menenangkan dirimu, ambil napas dalam-dalam setelah itu keluarkan dan ulangi beberapa kali.
Berceritalah dengan ritme yang membuatmu nyaman, tak perlu tergesa-gesa agar hati dan pikiranmu tetap tenang saat berbicara.
Jadi, itulah cara bercerita ke pasangan tentang pengalaman pelecehan seksual ya, Kawan Puan.
Ingat, kamu tidak sendirian. Jika kamu tidak yakin untuk berbagi kisah dengan pasangan, kamu bisa mengunjungi bantuan profesional untuk ditinjau lebih lanjut.
(*)