Menawarkan Bantuan
"Menawarkan bantuan lebih baik daripada kita mengomentari dan menilai dengan reaksi yang tidak sesuai," saran Reynitta.
Reynitta menjelaskan, sebagai seseorang yang dipercaya untuk mendengarkan ceritanya, seharusnya kita menawarkan bantuan dengan mengatakan, "Aku bisa bantu apa?"
Atau pertanyaan, "Kamu perlu bantuan apa?" karena ini akan lebih bermanfaat daripada memberikan reaksi negatif yang justru menyudutkan mereka.
Selain itu, usahakan untuk tidak memberikan respons dengan mengatakan, "Bunuh diri adalah tindakan dosa besar yang dilarang dalam agama dan kitab suci."
Mengapa?
Baca Juga: Mengenal Coronasomnia, Gangguan Tidur Akibat Stres selama Pandemi Covid-19
"Memang dalam agama bunuh diri dilarang, tetapi jangan sampai niat yang baik itu dipersepsikan jadi negatif oleh mereka," tamahnya.
Alasannya, saat ini seseorang yang ingin bunuh diri sedang dalam mode tidak bisa menilai sesuatu dengan apa adanya karena akal sehatnya belum stabil.
"Daripada kita salah ngomong, respons paling general yang bisa diucapkan adalah tawarkan bantuan," kata Reynitta.
Jadi, menawarkan bantuan adalah lebih baik untuk bereaksi ketika seseorang yang mempercayai kita menyampaikan keingian untuk mengakhiri hidup ya, Kawan Puan.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Kawan Puan memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Kawan Puan tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Kawan Puan untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Kawan Puan bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/.
(*)