Parapuan.co - Kawan Puan, setiap tanggal 11 September, seluruh masyarakat di Indonesia merayakan Hari Radio Nasional.
Pada hari ini kita diajak untuk kembali merayakan kehadiran radio sebagai media yang menjadi penyalur informasi dan hiburan dari masa sebelum kemerdekaan hingga kini.
Di awal tahun 2010, industri radio sempat diprediksi akan gulung tikar karena adanya televisi dan juga internet.
Namun sampai sekarang banyak kanal radio yang masih mengudara, menghibur dan memberikan konten menarik bagi para pendengarnya.
Industri radio di Indonesia dipaksa untuk terus berkembang mengikuti modernisasi zaman yang sangat cepat ini.
Baca Juga: Tema dan Sejarah Hari Olahraga Nasional yang Dirayakan Setiap 9 September
Banyak perusahaan radio yang mengepakkan sayapnya ke industri hiburan lainnya dengan mengadakan festival hingga membuat konten di internet yang bekerja sama dengan selebriti.
Semua aktivitas yang berbasis pada perkembangan internet dilakukan demi mempromosikan industri radio sendiri.
Untuk merayakan Hari Radio Nasional dan industrinya, yuk kita kulik sejarah dan fakta menarik di balik hari yang penting ini.
Melansir dari Kompas.com, peringatan Hari Radio Nasional bersamaan dengan berdirinya Radio Republik Indonesia (RRI) pada 11 September 1945.
Pada awalnya, perkembangan radio di Indonesia dimulai oleh Batavia Radio Vereniging (BRV) pada 16 Juni 1925 di Batavia atau Jakarta.
Berbagai sinyal radio lain terus berkembang dan bermunculan. Nederlandsch Indische Radio Omroep Masstchapyj (NIROM) mulai berdiri di Jakarta, Bandung dan Medan.
Pada waktu itu, NIROM mendapatkan suntikan dana yang segar dari pemerintah Hindia Belanda.
Pajak kepada NIROM pun diwajibkan untuk setiap masyarakat yang mempunyai pesawat radio.
Hasilnya, radio ini tumbuh menjadi perusahaan yang besar pada masa itu.
Namun, ada juga radio Jepang yang jauh lebih berkembang dibandingkan zaman penjajahan Belanda.
Radio terebut dalam satu komando Hoso Kanri Kyoku, yang merupakan pusat radio siaran dan berkedudukan di Jakarta.
Baca Juga: Diperingati Setiap Tanggal 14 Agustus, Ini Fakta Unik dan Kegiatan di Hari Pramuka
Cabang-cabangnya yang dinamakan Hoso Kyoku terdapat di Bandung, Purwakarta, Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya, dan Malang.
Berhentinya Hoso Kyoso pada pada tanggal 19 Agustus 1945 pasca proklamasi menjadi awal lahirnya diskusi mengenai RRI.
Rakyat Indonesia yang pernah aktif menjadi pegawai radio Jepang berkumpul dan menyadari bahwa radio ini akan menjadi sarana komunikasi yang berguna bagi Indonesia.
Delapan delegasi mantan pekerja radio Jepang berkumpul pada tanggal 11 September 1945 di Gedung Pejambon, Jakarta, untuk melahirkan Radio Republik Indonesia.
Pertemuan tersebut menjadi awal bagi perkembangan radio di Indonesia sampai pada hari ini.
Radio-radio nasional milik pemerintah atau swasta menjadikan tanggal 11 September sebagai hari besar mereka.
Sedari awal berdirinya RRI, tema yang diangkat untuk Hari Radio Nasional tidak pernah berubah.
Sekali di Udara, Tetap di Udara adalah tema, moto, dan slogan kebanggan industri radio di Indonesia.
Kata-kata tersebut digaungkan lebih kencang pada Hari Radio Nasional dengan harapan membangkitkan kembali semangat mengudara bagi para pekerja industri radio.
Baca Juga: Diperingati 13 Agustus, Ini Sejarah dan Fakta Unik Hari Kidal Internasional
Selain itu, tema tersebut adalah pengingat bahwa radio sampai saat ini masih berperan penting dalam menyebarkan informasi dan memberikan hiburan.
Masyarakat Indonesia masih mengandalkan radio untuk menemani mereka di perjalanan atau waktu senggang.
Tidak hanya itu, berbagai lembaga perguruan tinggi masih menjadikan radio sebagai salah satu kegiatan mahasiswa yang cukup populer.
Untuk merayakan Hari Radio Nasional, yuk kita dengarkan siaran radio favorit kita setiap harinya agar radio-radio nasional tetap dan akan selalu mengudara. (*)