Banyak rekan-rekannya telah meninggalkan Afghanistan meski Taliban menjamin bahwa kebebasan media meningkat setiap hari.
Taliban juga menyebut bahwa perempuan akan memiliki akses ke pendidikan dan pekerjaan.
Namun Beheshta Arghand memilih menyusul ibu, saudara perempuan dan saudara laki-lakinya kabur dari Afghanistan.
Mereka bergabung dengan puluhan ribu orang asing dan warga negara Afghanistan yang mengambil bagian dalam evakuasi kacau yang dipimpin AS.
Baca juga: Zarifa Ghafari, Walikota Perempuan di Afghanistan yang Jadi Incaran Militan Taliban
Sempat meminta bantuan pada Malala Yousafzai
Perempuan berusia 23 tahun ini juga mengaku sempat menelpon Malala untuk meminta bantuan.
“Saya menelepon Malala Yousafzai dan bertanya apakah dia bisa melakukan sesuatu untuk saya,” katanya.
Malala Yousafzai, yang pernah ia wawancarai, membantu memasukkannya ke dalam daftar pengungsi Qatar.
Pemenang Nobel Perdamaian ini selamat ditembak oleh seorang pria bersenjata Taliban Pakistan pada 2012 karena kampanyenya untuk pendidikan perempuan dan anak perempuan.
Dipaksa pakai jilbab lebar
Beheshta Arghand ingat bagaimana dia harus menyesuaikan jilbabnya agar terlihat lebih tradisional ketika seorang pejabat Taliban muncul tanpa diundang di studionya.