PTM Sudah Dimulai, Apakah Kamu Mengizinkan Anak Ke Sekolah atau Tidak?

Saras Bening Sumunarsih - Minggu, 12 September 2021
Persiapan sekolah tatap muka
Persiapan sekolah tatap muka Hispanolistic

Bila orang tua mengizinkan anak untuk PTM, maka ada beberapa hal yang harus dipastikan.

Antara lain, orang tua harus memastikan anak sudah mengerti tentang bahaya dan cara penularan Covid-19, serta sudah mengerti dan menarapkan protokol kesehatan.

Pastikan kesiapan sekolah untuk PTM seperti adanya komunikasi dua arah dengan guru.

Bahkan bila memungkin, orang tua bisa membantu guru untuk menjaga protokol kesehatan siswa di sekolah, terutama untuk anak PAUD/TK dan SD.

Sedangkan, jika orang tua tidak mengizinkan anak untuk melakukan PTM, maka orang tua harus menciptakan suasana yang kondusif bagi anak, di mana orang tua perlu terlibat aktif dalam proses belajar.

Perlu  adanya komunikasi intensif antara orang tua dan guru.

Sarankan guru untuk membuat tugas-tugas kelompok walau secara virtual, agar terjadi interaksi sosial dan kerja sama.

Selain itu, sarankan untuk mengadakan virtual playdate dengan teman-temannya di sekolah, atau bila memungkinkan adakan playdate dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, agar mereka bisa berkomunikasi.

Jika dilihat dari sisi sekolah, Puti Hamid, M.Pd, Vice Head of Curriculum Sekolah Cikal, mengatakan bahwa dalam situasi krisis seperti ini, kita semua yaitu orang tua, guru dan sekolah adalah sama-sama sebagai pembelajar.

Baca Juga: Tips Menyiapkan Anak Ikut Pembelajaran Tatap Muka yang Perlu Orang Tua Ketahui

“Kita harus bekerjasama  untuk kepentingan bersama  sehingga persiapan bukan hanya dari sekolah dan guru, tapi juga orangtua dan anak,” kata Puti Hamid.

Sekolah yang sudah siap untuk melaksanakan PTM harus memenuhi fasilitas dan protokol kesehatan yang sesuai dengan persyaratan kelayakan dari Kemendikbudristek.

Orang tua dan guru juga perlu berdiskusi mengenai kesepakatan tentang protokol kesehatan sedangkan anak harus mampu meregulasi diri dan bertanggung jawab.

“Untuk mengantisipasi pengajaran hybrid sejalan dengan pandemi yang mungkin akan berlangsung lama, maka perlu diadakan survey tentang mata pelajaran mana yang dirasakan lebih nyaman secara daring dan mana yang tatap muka,” tutup Puti Hamid.

PTM sendiri pun sudah dimulai dari siswa  SMP dan SMA yang sudah lebih mampu menjaga prokes, dengan kapasitas 50% atau maksimum 18 siswa.

Disusul siswa tingkat SD dan kemudian PAUD/TK dengan kapasitas 33% atau maksimal 5 siswa.

(*)

Sumber: liputan,Press Release
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati