Namun, betapa terkejutnya dia ketika menemukan data memilukan tentang perdagangan manusia yang melibatkan anak.
Anak dari Paulina Pandjaitan ini melihat bahwa banyak anak-anak menjadi korban perdagangan dengan beragam tujuan mulai dari dijadikan pekerja hingga diambil organ tubuhnya.
“Saya menemukan bukan cuma perdagangan anak, tapi juga perbudakan anak. Mereka seusia saya, mereka dijual untuk seks. Saat itu, saya berpikir kalau ini tidak terjadi di Indonesia," ujarnya,
Tapi, tak disangka, kalau kasus perdagangan manusia yang melibatkan anak ini justru banyak terjadi di Indonesia.
Faye menemukan data dari International Organisation for Migration (IOM) kalau sebanyak 150.000 anak di Indonesia menjadi korban perdagangan anak, dan 43,5 persen dari mereka berusia di bawah 14 tahun.
Baca Juga: Sosok Penyiar TV Perempuan Pertama yang Berani Mewawancarai Taliban
Itu bukanlah angka kecil buat Faye, bahkan sangat besar sehingga tak bisa dibiarkan berlarut-larut.
Sebab, menurutnya, anak seusianya itu juga perlu mendapatkan hak bahagia yang sama dengannya.
Sejak itulah, Faye mulai mendalami isu-isu terkait hak asasi manusia, khususnya perempuan dan anak.
Beragam acara filantropi untuk bantu anak-anak dan perempuan pun sudah sering ia ikuti, bahkan sampai ke tingkat Internasional.