Berkat Sang Ibu
Kesukaannya terhadap isu sosial tersebut membukakan matanya lebih luas lagi mengenali kehidupan.
Faye yang berasal dari keluarga mampu selalu ditanamkan nilai-nilai sosial oleh sang ibu.
Dari ceritanya, ibunya selalu bilang ke Faye kalau dia harus sering membantu sesama.
“Saya tidak menyadari seberapa beruntung saya. Waktu itu, sabtu dan minggu, ayah dan ibu saya mengajak saya ke panti asuhan dan rumah sosial. Waktu itu saya bilang enggak mau pergi, saya lebih baik di rumah saja,” ujarnya.
Baca Juga: 3 Sosok Perempuan yang Menciptakan Perubahan Dunia di Usia Remaja
Mendengar ucapan Faye, sang ibu tak menyerah begitu saja. Dia tetap mengajak Faye sampai dia pun mau ikut pergi ke panti asuhan.
Sampai suatu hari, ibunya mengajak Faye untuk jalan-jalan ke wilayah di Jawa Tengah.
“Terus ibu bilang, kalau kita akan melakukan perjalanan selama 7 hari mengunjungi 10 tempat anak yatim piatu. Saya bertemu banyak orang di sana. Mereka mengubah hidup saya, Saya enggak tahu kenapa. Tapi, satu yang saya menarik hati saya, kalau mereka enggak punya rumah,” jelasnya.
Melihat kondisi anak yatim tersebut, Faye ingin mendonasikan uang. Dia pun meminta ke ibunya.
Namun, ibunya menolak. Sebab, menurut sang ibu, anak-anak kurang mampu harus dibantu dengan passion.