Parapuan.co - Yuki Kato aktris pemeran Heart Series ini membagikan pengalamannya dalam menghadapi quarter life crisis.
Tak hanya itu, Yuki juga membagikan pengalamannya dalam bangkit dari insecure dan cara menjaga kesehatan mental.
Untuk diketahui, quarter life crisis merupakan kondisi saat seseorang berusia 18-30 tahun mempertanyakan tujuan hidup, arah.
Seseorang yang mengalami quarter life crisis juga kerap memiliki perasaan khawatir, bingung dan galau akan kehidupannya di masa depan.
Biasanya perasaan khawatir ini muncul mengenai percintaan, karier, dan kehidupan sosial.
Perempuan yang menjadi pengisi suara karakter Mulan versi adaptasi Indonesia ini menceritakan quarter life crisis yang ia alami di Youtube Puella.id yang dibawakan oleh Cinta Laura.
Seperti apa pengalaman Yuki Kato dalam menghadapi quarter life crisis? Ini pengakuannya.
Mempertanyakan hidup
Di channel Youtube Puella yang dibawakan Cinta Laura, Yuki Kato mengaku sempat mempertanyakan dirinya sendiri.
"Ada satu momen di mana gue, 'Duh 25 tahun, gue di rumah doang, ngapain ya'," ungkapnya sembari mengernyitkan dahi.
"Gue mesti ngapain, orang-orang pacaran lama, nikah, oh si ini tetep kerja, atau kariernya bikin itu, sedangkan gue gini aja," tambahnya.
Baca Juga: Kisah Ariel Tatum Vakum dan Kembali Kampanyekan Pentingnya Kesehatan Mental
Untuk diketahui, perasaan bingung dan sering mempertanyakan diri sendiri juga kerap dialami oleh kebanyakan orang yang mengalami quarter life crisis.
Seperti yang dialami Yuki Kato, ia mempertanyakan dirinya sendiri dan membandingkan diri dengan pencapaian orang lain.
"Itu salah banget, membandingkan diri dengan pencapaian atau kehidupan orang lain. Gue enggak suka dengan diri gue saat itu. Ini Yuki yang mana sih," ungkapnya dengan raut ekspresi meragu.
Meragukan dan menyalahkan diri sendiri
Perempuan berdarah Jepang ini juga sempat meragukan dan menyalahkan diri sendiri akan keputusannya memilih tinggal di Jakarta alih-alih mengikuti Ayahnya tinggal di Jepang.
"Bukan melulu soal kerjaan. Bahkan kayak pertemanan, ke keluarga aja gue tuh kaya merasa 'Gue tuh kayaknya bukan anak pertama yang baik, ya', 'Kenapa sih, gue pilih di Jakarta, coba kalau gue milih ikut bokap gue'," tambahnya.
Ia menambahkan, "Keluarga gue enggak akan misah-misah kayak gini. Kayak semua keluarga gue jadi satu gitu loh solid, di Jepang semuanya."
"Kenapa ya gue enggak bisa jadi temen yang baik, kenapa sih gue enggak bisa bales chat, kenapa gue enggak bisa show affection?," ungkapnya.
Lebih lanjut lagi, ia mencoba memberikan afirmasi positif kepada dirinya agar tidak merasa rendah diri akibat selalu membandingkan dengan orang lain.
"Aku mencoba untuk berucap yang positif ke diri aku sendiri. Mulut kita satu, tapi telinga dua. Otomatis kita lebih mendengar daripada ngomong," jelasnya.
Baca Juga: Sosok Siti Rahmani Rauf, Pencipta Sajak Ani dan Budi di Pelajaran Bahasa Indonesia
Baca Juga: Nycta Gina Akui Temukan Jati Diri Usai Jadi Penyiar Radio
Afirmasi positif
Perempuan kelahiran 1995 ini kemudian memberikan afirmasi positif terhadap dirinya.
Hal ini dilakukannya agar tak selalu membandingkan dirinya dengan orang lain.
"Akhirnya gue menunjukkan diri gue. Gue suka tiba-tiba gini, 'Rei cantik banget ya gue hari ini. Beneran cantik' ke adik gue yang cuma dibales, 'Dih, apaan sih'," ungkapnya.
Yuki mengaku bahwa hal itu berpengaruh pada dirinya. Memberikan mindset positif dan membuat dirinya terbawa positif.
Ia pun membagikan afirmasi positif pada diri yang ia lakukan sejak bangun tidur di pagi hari.
"Bangun tidur, tarik napas, buang napas, tarik dan buang napas lagi, lalu minum air putih satu gelas. Abis itu lo ngomong ke diri sendiri contohnya yang pernah gue ucapkan 'Yuki kamu mantab'," ceritanya puas.
Dengan melakukan afirmasi positif, ia tak lagi membandingkan dirinya dengan orang lain
Sebab ia memiliki nilai yang tidak bisa dibandingkan dengan orang lain.
Kawan Puan, apa yang kita ucapkan ke diri sendiri dapat menjadi sesuatu yang kita percaya.
Maka itu, mulai sekarang mulai ucapkan hal-hal baik ke diri sendiri, ya.
(*)