Parapuan.co – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah dilaksanakan di beberapa sekolah, mengikuti kebijakan daerahnya.
Meski PTM sudah dilaksanakan, tetapi masih banyak sekolah yang menerapkan Belajar Dari Rumah (BDR).
Menurut Dra. Diennaryati Tjokrosuprihatono, M.Psi, Psikolog dalam webinar Anak Kembali Sekolah Tatap Muka. Ya atau Tidak? Sebuah Pembahasan Psikologis pada Sabtu (11/09/2021) kemarin, ada berbagai dampak psikologis yang ditimbulkan saat anak melakukan Belajar Dari Rumah.
Tentunya dampak tersebut dapat berpengaruh pada kehidupan anak, baik kehidupan sosial maupun proses belajar.
Untuk itu, apa saja dampak psikologis saat anak terus-menerus belajar dari rumah? Berikut penjelasannya:
Keuntungan Psikologis Belajar Dari Rumah
Dalam webinar tersebut, Dra. Diennaryati Tjokrosuprihatono memaparkan bahwa ada beberapa keuntungan saat anak belajar dari rumah.
Belajara dari rumah adalah hal yang menyenangkan bagi anak karena waktu dan tempat belajar lebih fleksibel.
“Tetap bisa belajar bersama guru melalui daring, dan orang tua sebagai pendamping,” jelasnya.
Selain itu, anak yang melaksanakan belajar dari rumah dapat melatih self help, terutama terkait kemandirian belajar.
Anak juga memiliki lebih banyak waktu dan kesempatan untuk melakukan serta merancang kegiatan bersama keluarga di rumah.
“Kalau bosan ada hiburan yang tersedia sebagai hasil perkembangan teknologi,” ucapnya.
Baca Juga: Kata Pakar, Ini yang Perlu Orang Tua dan Sekolah Lakukan Sebelum PTM
Masalah Belajar Dari Rumah
Tak memungkiri anak-anak yang melakukan pembelajaran dari rumah juga memiliki kendala atau masalah.
Sedemikian dengan press release yang diterima oleh PARAPUAN, anak yang melaksanakan belajar dari rumah rentan mengalami learning loss.
Learning loss merupakan kondisi saat masa pembelajaran karena sulit mengukur hasil pembelajaran anak yang tidak terkontrol.
Kesulitan lainnya yang mungkin dialami ialah kurang meratanya jaringan internet yang memadai.
Anak yang melaksanakan pembelajaran dari rumah juga sulit berkonsertrasi pada pelajaran. Perhatian mereka juga mudah teralih oleh hal lain termasuk gadget.
Masalah Psikologis Belajar dari Rumah
Masalah psikologis paling utama belajar dari rumah bagi anak ialah kurangnya kesempatan bersosialisasi.
“Dari sisi anak yang mengkhawatikan adalah kurangnya kesempatan untuk berinteraksi sosial dengan teman sebaya. Menyebabkan mereka menjadi kurang mampu berempati, kurang melatih pengendalian emosi, kurang berkesempatan untuk mengembangkan rasa solidaritas serta kurang mampu untuk menyesuaikan diri,” tambah Dra. Diennaryati Tjokrosuprihatono
Anak-anak yang terlalu lama belajar dari rumah juga lebih senang menyendiri atau mereka lebih memilih untuk bersama dengan gadget daripada berkumpul bersama lingkungan sosial yang sebenarnya.
“Apalagi kalau anak sering dimarahin, mereka akan lari ke gadget,” tuturnya
Baca Juga: Kunci Kesuksesan Pembelajaran Tatap Muka: Kerja Sama dari 4 Pihak Ini
Tak hanya masalah sosial, anak juga sangat mungkin mengalami stres jika terus-menerus belajar dari rumah.
“Kalau orang tua stres, bakal nular ke anak,” katanya.
Orang tua mungkin stres karena mereka mengalami kesulitan untuk mengajarkan materi kepada anak, terlebih orang tua juga memiliki kesibukan lain seperti bekerja. Stres yang orang tua alami juga dapat menular pada anak.
Kawan Puan, itu tadi beberapa dampak psikologi yang timbul dari belajar dari rumah.
Baik BDR maupun PTM semua memiliki dampak masing-masing, tergantung bagaimana kita menyikapinya.
(*)
Baca Juga: Begini Tanggapan Ahli Terkait Keputusan PTM yang Orang Tua Ambil