Muncul Konflik di Tempat Kerja? Begini Cara Mengatasinya untuk Perempuan Karier

Putri Mayla - Senin, 13 September 2021
Begini cara perempuan karier saat menghadapi konflik di tempat kerja.
Begini cara perempuan karier saat menghadapi konflik di tempat kerja. Mikhail Nilov

Parapuan.co - Dalam dunia kerja tidak dimungkiri kalau perempuan karier sering menghadapi konflik. Baik itu konflik dengan atasan, bawahan, hingga rekan setim.

Alih-alih menghindari, perempuan karier sebaiknya menghadapi konflik tersebut dengan cara yang elegan.

Kamu bisa mengelola konflik yang muncul agar mencapai kerja tim yang solid dan saling pengertian.

Dalam hal ini, perempuan cenderung memiliki nilai lebih tinggi dalam membina hubungan dengan anggota tim, dan lebih berempati, kata Charmaine Hammond, pakar resolusi konflik, melansir Spectrum. 

Baca Juga: Tidak Hanya Mandiri, Hal Berikut Juga Termasuk Kelebihan Perempuan Karier

Untuk lebih lengkapnya, berikut cara perempuan karier menghadapi konflik di tempat kerja.

1. Menjadi proaktif

Charmaine mengatakan kalau perempuan cenderung menghargai hubungan dan takut menyakiti perasaan seseorang dengan menghadapi mereka. 

Tetapi saat menghindari konflik, kepercayaan dapat hilang dan memperburuk hubungan untuk mengembangkan diri di tempat kerja.

Maka itu, atasi konflik secara langsung dengan menjadi proaktif.

Cara tersebut dapat mencegah situasi menjadi lebih buruk dan dapat membantu membangun hubungan dan tim yang lebih kuat.

2. Transparan

Perempuan karier dalam posisi kepemimpinan sering merasa bahwa mereka tidak memiliki semua jawaban atau dianggap tidak efektif.

Baca Juga: Mengenal Queen Bee Syndrome yang Banyak Dialami Perempuan Karier

Tetapi karyawan umumnya tidak mengharapkan kesempurnaan dari atasan mereka.

Seorang manajer yang membiarkan stafnya melihat sedikit kerentanannya cenderung menciptakan hubungan yang lebih kuat.

"Penting untuk mengetahui bahwa sebagai seorang pemimpin, kamu dapat mengatakan 'Saya tidak punya jawaban, tetapi saya akan mencari tahu,'".

Bisa juga begini "'Saya tidak tahu bagaimana menghadapi ini, apa yang dimiliki tim saya yang luar biasa? Untuk mengatakannya?'," kata Charmaine.

Dengan melibatkan tim dan menanyakan pendapat para karyawan, pemimpin menunjukkan kepercayaan.

3. Percaya diri terhadap kemampuan diri 

Menurut Charmaine, salah satu pertanyaan yang paling sering diajukan adalah bagaimana menghadapi dikeluarkan dari diskusi atau rapat.

Sebaiknya, perempuan dapat memasukkan diri ke dalam situasi.

Baca Juga: Namanya Masuk Daftar Forbes 50 Over 50, Kamala Harris Nyatanya Punya Sejarah Aktivisme Panjang

Banyak perempuan cenderung meminta izin untuk berbicara. Mereka mungkin menggunakan frasa seperti "Bisakah saya mengatakan sesuatu?"

Sebaliknya, Charmaine menyarankan untuk percaya diri dan hanya menyatakan "Saya memiliki sesuatu untuk ditambahkan."

Dengan begitu, kamu memastikan bahwa kamu didengar.

Pattie menambahkan, jika kamu dikeluarkan dari rapat, mungkin itu hanya sebuah kekhilafan.

Alih-alih berasumsi bahwa kamu sengaja ditinggalkan, dekati penyelenggara dan tanyakan tentang tujuan rapat.

Salah satu pendekatannya yakni dengan mengatakan, "Saya melihat ada rapat hari Kamis, dan saya belum menerima undangan. Mungkin saya tidak diperlukan di rapat, tetapi saya hanya ingin memeriksa untuk melihat apakah saya perlu memasukkannya ke kalender saya."

Sering kali penyelenggara rapat lupa memberi tahu atau akan menjelaskan mengepa kamu tidak perlu hadir.

Baca Juga: Perempuan Perlu Fokus pada 3 Hal Ini untuk Dapat Promosi Jabatan

(*)

Sumber: spectrum.ieee.org
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania