Prasetyadi memberitahu, jika efek paparan sinar UV dapat timbul secara tiba-tiba atau berkembang dalam waktu yang lama hingga menahun.
Kondisi tersebut tergantung pada kuatnya paparan sinar UV dan kesehatan masing-masing individu.
Tren tanning
Tren tanning atau upaya mengubah dan meratakan warna kulit dengan paparan sinar UV disengaja masih diminati banyak orang. Masalahnya ada risiko kesehatan yang menunggu.
Tidak hanya tanning alami dengan berjemur di bawah sinar matahari, tetapi sinar UV buatan juga berisiko terhadap kesehatan kulit.
Baca Juga: Salah Satunya Pakai Sunscreen, Simak 4 Tips Mencegah Hiperpigmentasi
Prasetyadi mewanti-wanti, apabila tanning dilakukan sembarangan, maka bisa menyebabkan kulit terbakar (sunburn).
Gejala masalahnya seperti muncul tanda kemerahan pada kulit karena terjadi pelebaran pembuluh darah superfisial setelah terkena paparan sinar UV.
Apabila paparan yang didapat tergolong ekstrem, memungkinkan seseorang mengalami masalah kulit membengkak atau melepuh seperti luka bakar.
Prasetyadi menerangkan bahwa upaya tanning dalam jangka panjang tidak direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) karena berisiko menyebabkan kanker kulit.