2. Cari daycare berkualitas
Beperan sebagai perempuan karier membuat kamu tidak bisa berada di rumah untuk mengasuh si Kecil, untuk mendukung masa tumbuh kembang anak, penting bagi kamu untuk mencari daycare yang berkualitas.
Untuk itu, kamu bisa meminta referensi pengasuh atau daycare dari teman atau kerabat dekat.
Kemudian, buat daftar kriteria penting sebelum memilih dan lakukan wawancara dengan calon pengasuh atau datangi daycare yang akan dipilih.
Jika kamu memilih untuk menggunakan jasa pengasuh, kamu perlu pekerjakan pengasuh yang sudah terbukti punya komitmen terhadap keluarga.
Dengan begitu, mereka punya pengalaman baik dan mampu beradaptasi dengan orang-orang usia berapa pun, bisa merawat bayi baru lahir, maupun membantu anak yang sudah besar.
3. Buat rutinitas pagi yang tidak merepotkan
Umumnya, di pagi seorang perempuan bekerja akan direpotkan dengan segala persiapan untuk urusan pekerjaan mau pun rumah tangga.
Hindari kebiasaan tersebut dengan melakukan persiapan pada malam hari, seperti menyiapkan seragam sekolah dan baju kerja yang akan digunakan.
Selain itu, ajarkan pula anak untuk bisa menyiapkan diri di pagi hari, dengan membuat daftar tugas seperti menggosok gigi, merapikan tempat tidur, berpakaian, sarapan, dan hal lainnya.
Untuk semakin memudahkan, kamu juga bisa membuat to-do-list mengenai apa yang harus dilakukan di keesokan harinya dan bagi tugas dengan suami.
Baca Juga: Perempuan Karier Bahas Keuangan Pribadi dengan Pasangan, Perlukah?
4. Merancang kalender keluarga
Setiap keluarga tentu memiliki prioritas yang berbeda-beda, karenanya untuk memudahkan kamu dalam membagi waktu antara pekerjaan keluarga perlu membuat kalender keluarga.
Dalam kalender keluarga tersebut dapat menyertakan seperti tanggal tagihan jatuh tempo, deadline tugas anak, kegiatan sekolah dan keluarga, kegiatan ekstrakurikuler, dan ulang tahun.
Fran Durekas, Pendiri dan Chief Development Officer untuk Pusat Pembelajaran Kreatif Anak, menyarankan untuk menyisihkan 15 menit setiap hari Minggu untuk meninjau dan mempersiapkan jadwal untuk minggu depan.
Keluarga juga harus berbagi kalender dengan babysitter atau pengasuh anak-anak.
Sehingga masing-masing anggota rumah saling mengetahui kegiatan satu sama lain.