Dalam buku ini, Isyana Artharini mendokumentasikan kesehariannya sebagai seseorang yang berada di usia 30-an.
Selain itu, ia juga mengkritisi pandangan masyarakat mengenai kesepian yang dirasakan perempuan dimana sering kali hal tersebut dicap sebagai kesengsaraan.
Sedangkan kesepian yang dirasakan laki-laki seringkali dicap sebagai aksi yang keren dan heroik.
Isyana mengajak pembaca untuk menjalani hari sebagai perempuan yang sendirian di usia cukup matang dengan berbagai tuntutan dari lingkungan.
Melalui pengembaraan, esai yang dikumpulkan dalam buku ini adalah cara untuk menciptakan kembali gagasan membangun rumah dalam diri sendiri.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir, Begini Cara Menghadapi Quarter Life Crisis
Filosofi Teras karya Henry Manampiring
Buku ini menceritakan orang-orang yang mendambakan ketenangan dalam hidup.