Parasosial tak melulu soal hubungan romantis yang dirasakan seseorang dengan idola mereka.
Bisa jadi, mereka percaya benar-benar berteman dan mempercayai si idola, bahkan meniru gaya atau kehidupan mereka sehari-hari.
Apa itu Hubungan Parasosial dan kategorisasinya?
Jika ditarik ke belakang, istilah interaksi parasosial dan hubungan parasosial diciptakan oleh antropolog Donald Horton dan sosiolog R. Richard Wohl pada tahun 1956.
Namun sejak media sosial muncul, hubungan ini tak hanya terjadi dengan idola besar saja, tapi para influencer yang kini kerap membagikan kehidupan pribadi mereka di media sosial.
Ini berarti seseorang memiliki perasaan seolah-olah bisa berbicara dan memahami perasaan sang idola, dan dapat meningkatkan perasaan kedekatan dengan orang yang sedang ditonton.
Baca Juga: Perempuan Menikah Muda, Berapa Sebenarnya Usia Ideal untuk Menikah?
Dilansir dari Metro, Akademisi Giles dan Maltby (2006) mengkategorikan tiga tingkat hubungan parasosial yang berbeda.
Pertama adalah entertain/social, yang merupakan cara kebanyakan orang terlibat dalam hubungan parasosial.
Pada tahap pertama ini, kamu mungkin menyukai salah satu sosok public figure atau influencer, tetapi tidak terlibat terlalu intens dalam pembicaraan tentang mereka.