Parapuan.co - Kabar baik datang dari industri perfilman Indonesia di kancah internasional.
Film besutan sutradara perempuan Kamila Andini berhasil memenangkan penghargaan di Toronto International Film Festival (TIFF) 2021.
Film Yuni memenangkan kategori Platform Prize pada ajang tersebut saat aktor Hollywood Riz Ahmed membacakan nominasinya.
Riz Ahmed mewakili juri di kategori Platform Prize.
Baca Juga: Realistis dan Relevan, 4 Film Barat Ini Angkat Isu Quarter Life Crisis
Selain Riz Ahmed, adapun juri di kategori ini terdiri dari Clio Barnard, Anthony Chen, Valerie Complex, dan Kaiz Radwanski.
Mulanya mereka mengaku cukup kesulitan untuk memilih yang terbaik pada tahun ini.
Ifa Isfansyah, salah satu sutradara kenamaan yang juga merupakan suami Kamila Andini mengumumkan kabar bahagia ini lewat Instagramnya.
"Juri tersentuh oleh film yang membawa perspektif baru dan intim ke dalam sebuah cerita remaja yang ditandai dengan struktur dan framing halus serta sinematografinya yang apik," kata juri yang dikutip dari Instagram Ifa.
Kamila yang berada di sana pun langsung menerima penghargaan tersebut.
Ifa juga mengunggah video pidato yang disampaikan oleh Kamila saat menerima penghargaan.
"Ini sungguh terasa tak nyata. Namun, aku melihat ini sebagai sebuah harapan. Kemenangan ini untuk suara-suara perempuan di Indonesia yang belum pernah terdengar," kata Kamila.
Platform Prize adalah penghargaan film tahunan yang dipersembahkan oleh Festival Film Internasional Toronto untuk film-film bernilai artistik tinggi yang juga menunjukkan visi penyutradaraan kuat.
View this post on Instagram
Melansir IMDb, film ini mengisahkan seorang perempuan muda bernama Yuni (Arawinda Kirana) yang menyadari bahwa ketika mimpinya semakin besar, dunia di sekitarnya semakin kecil.
Yuni ingin menyelesaikan sekolah menengah dan meneruskan impiannya.
Akan tetapi, ia dilamar oleh seorang laki-laki yang tidak dikenalnya.
Baca Juga: Wah! Film Perempuan Tanah Jahanam akan Ada di Netflix, Ini Tanggalnya
Ia menolak lamaran tersebut. Akan tetapi, lamaran justru malah datang lagi.
Yuni masih percaya dengan mimpinya, begitu juga dengan keluarganya.
Tapi muncul sebuah mitos, bahwa seorang perempuan tidak akan pernah menikah jika menolak lebih dari dua lamaran yang datang.
Hingga suatu hari, gurunya datang ke rumahnya dan menjadi pria ketiga yang melamarnya.
Selain Arawinda, film ini juga dibintangi oleh Asmara Abigail, Sekar Sari, Marissa Anita, Dimas Aditya, dan Neneng Wulandari. (*)