Parapuan.co - Setelah seorang perempuan menikah dan memiliki peran baru sebagai istri tentu segala aspek dalam kehidupannya berbeda.
Salah satu yang bisa kamu lakukan agar kehidupan setelah menikah indah ialah menghindari kesalahan memilih calon suami agar mendapatkan yang tepat dan terbaik untukmu.
Penting untuk mempertimbangkan tiap hal dari segala sisi dengan sangat matang, sebelum mantap untuk melangkah ke jenjang pernikahan.
Pasalnya, untuk membangun hubungan rumah tangga yang langgeng dan bahagia, ada beragam faktor yang mendukungnya.
Baca Juga: 4 Pertimbangan Perempuan Karier sebelum Berhenti Kerja setelah Menikah
Tak hanya sekadar rasa cinta, salah satu yang penting untuk dipikirkan sebelum perempuan menikah adalah sosok calon suami yang tepat.
Terlebih dalam pernikahan, pasangan suami istri ibarat satu tim yang harus saling berkolaborasi dan kompak meski ada begitu banyak perbedaan di antara keduanya.
Karenanya, dibutuhkan sosok partner yang tepat dan tentu saja sesuai dengan kebutuhan kita, karena nantinya dirinya yang akan melengkapi segala kekurangan yang kita miliki.
Kendati perempuan mengetahui hal tersebut, nyatanya hingga kini angka perceraian masih terbilang cukup tinggi.
Untuk itu, sebelum akhirnya menyandang status perempuan berumah tangga, ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan saat memilih pasangan hidup.
Berikut kesalahan yang sering dilakukan perempuan saat memilih calon suami, dilansir dari laman Your Tango. Yuk, simak agar kamu bisa menghindarinya!
1. Memilih pasangan yang memiliki tujuan berbeda
Sebagai sepasang kekasih, kamu memang saling jatuh cinta, namun ternyata saat melihat tujuan ke depannya berbeda.
Kebanyakan perempuan menikah dalam kondisi telab menyadari ada perbedaan tujuan dan cara hidup dengan pasangan.
Namun, kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa mereka mampu mengubahnya, padahal hal tersebut bukanlah suatu hal yang mudah untuk diubah.
Tak heran jika banyak pasangan suami istri banyak yang akhirnya berpisah disebabkan oleh permasalahan ini.
Pasalnya, saat kamu dengan pasangan yang tidak memiliki tujuan serupa, maka hal tersebut dapat memberikan pengaruh besar pada kelangsungan hidup pernikahannya.
Baca Juga: Untuk Perempuan Menikah, Ini Cara Mengatasi Kesepian dalam Hubungan
2. Tuntutan orang tua dan teman
Desakan dari orang tua dan pertanyaan 'kapan nikah?' yang terlontar dari keluarga, teman, atau pun orang terdekat lainnya sering kali mengganggu pikiran.
Terlebih bagi pasangan yang sudah menjalin hubungan pacaran dalam waktu lama, desakan tersebut menjadi hal tak bisa terelakkan.
Tak sedikit, akhirnya perempuan berumah tangga karena menuruti ucapan orang tua dan keluarga. Padahal, mungkin hatinya belum sepenuhnya siap.
Tindakan ini justru membahayakan, mengingat kehidupan pernikahan tak selalu berjalan mulus.
Jika hati tidak berkehendak, sebaiknya pikir kembali dengan baikdan tidak perlu terburu-buru.
3. Mengabaikan 'red flag'
Menjalin hubungan dengannya membuat kamu pun memahami karakter baik dan buruknya.
Namun sayangnya, perasaan yang begitu menggebu-gebu membuat kita mengabaikan sifat buruknya dan hanya mengingat betapa baik perilakunya.
Padahal, menyadari bagaimana buruknya sosok calon suami menjadi salah satu hal penting untuk diperhatikan sebelum memutuskan akan menikah.
4. Memilih pasangan yang mempelakukanmu dengan buruk
Kesalahan lain yang sering kali dijumpai adalah saat kamu mengetahui pasangan sering meremahkan bahkan cenderung merendahkan.
Begitu sayangnya dengan pasangan, kebanyakan dari kita menjadi lupa dengan perlakuannya yang tidak baik pada kita.
Padahal, bicara pernikahan tentu menjadi hubungan yang akan dijalani dalam waktu lama, lantas bagaimana kamu bisa mempertahankannya sementara sikapnya tersebut sangat menyiksa diri sendiri.
5. Memilih pasangan yang tak punya rencana masa depan
Cinta memang mampu membutakan seseorang.
Terlebih, ada begitu banyak pria karismatik di luar sana, tetapi tidak memiliki perencanaan matang mengenai masa depannya.
Perasaan yang menggebu-gebu membuat kamu mengabaikan perihal kariernya dan perencanaan masa depan.
Saat kamu memutuskan untuk menikahinya, bukan tidak mungkin pasangan akan berubah 180 derajat, dan ini bisa menjadi awal yang buruk.
Baca Juga: Setelah Perempuan Menikah, Perlukah Punya Rekening Bersama Pasangan?
6. Berpikir mampu mengubahnya
Kamu menyadari perilaku buruknya begitu meresahkan, tapi kamu memilih untuk memaklumi itu.
Untuk kemudian, kamu berpikir bahwa ke depannya kamu mampu mengubahnya secara perlahan.
Padahal, jika seseorang memang punya niatan serius dan berlaku baik, semuanya mungkin berubah ke arah yang baik.
Namun, jika hal tersebut hanya keyakinanmu sendiri, kamu hanya berpegang pada harapan kosong.
Kesalahan yang sudah disampaikan sebelumnya bisa menjadi pembelajan untuk mempertimbangkan kembali.
Perhatikan kembali perihal calon suami dan hal lainnya sebelum Kawan Puan akhirnya menyandang status perempuan menikah. (*)