"Tapi saya jelaskan, saya tidak bisa menerjemahkan semua kata karena khawatir malah bisa timbul perselisihan," ujar Indra.
"Saya katakan kepada mereka, para peserta paham jika para pelatih itu marah atau memberikan instruksi," tambahnya.
Baca juga: Mau Berkarier sebagai Pilot? Ini Program Studi yang Wajib Ditempuh
Interpreter beda dengan penerjemah
Setelah itu, Fajar menimpali pernyataan Indra mengenai pekerjaan interpreter.
Baginya, memang seorang interpreter lebih baik tidak menyampaikan kata demi kata dari seorang narasumber.
"Kami bukan seperti penerjemah tulisan yang punya tenggat waktu longgar, bisa buka kamus, internet atau bertanya. Kami tak punya kemewahan itu," jelas Fajar.
"Kami harus bekerja cepat, mendengarkan si narasumber lalu menyampaikan apa yang dikatakannya kepada pendengar," tambahnya lagi.
Tak heran jika memulai sebuah pekerjaan, para interpreter membutuhkan waktu untuk mempelajari materi yang akan disampaikan.
"Biasanya penyelenggara akan memberikan bahan bacaan satu atau dua hari sebelum acara dimulai agar kami cukup memahami apa yang akan disampaikan," kata Indra.