Beberapa program yang sudah dilakukan IBEKA menunjukkan bahwa keterlibatan semua warga, kerja sama dan gotong royong akan menjadi kunci sukses suatu program pemberdayaan di wilayah terpencil.
Puni mengungkapkan bahwa jika semua terlibat maka semua akan merasa memiliki. Apalagi jika ada kaum perempuan, yang umumnya secara budaya memiliki porsi besar dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, Puni sudah 30 tahun keluar masuk desa untuk sebuah tujuan membangun desa.
Passion ini ia peroleh dari sang Ibu yang juga aktif sebagai socioprenenur.
Ia terinspirasi dari sang ibu yang menurutnya sungguh luar biasa.
Walau sibuk dengan mengurus delapan orang anak, sang ibu masih meluangkan waktu untuk berkeliling kampung guna memberikan kursus membaca, membantu masyarakat membersihkan koreng-koreng.
Baca Juga: Sosok Evita Chu, Desainer asal Indonesia yang Buat Baju untuk Michelle Obama dan Jenie Blackpink
Tak hanya itu, ibunya juga mengajarkan masyarakat bagaimana cara membasmi kutu di rambut anak-anak di pedesaan.
Puni juga kerap diajak Ibu terjun ke desa-desa, dan menjadi sebuah kenikmatan baginya setiap saat dapat memberi berkah pada orang lain.
Ia percaya jika memudahkan orang lain, maka Tuhan pun akan memudahkan urusannya.
"Kata ibu saya, Allah itu menciptakan lebih banyak kaum dhuafa dibanding orang yang lebih berkemampuan. Hal ini adalah sinyal dari Allah bahwa kita harus memperhatikan kaum dhuafa, dengan begitu pintu rejeki akan terbuka," ujar Puni.
Semangat berbagi ini turut ditularkan Puni melalui program Patriot Desa yang dijalankan bersama pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dalam hal ini Puni mengajak para sarjana Teknik terjun ke desa-desa membantu masyarakat di desa.(*)