"Ada ketakutan yang nyata di kalangan perempuan Afghanistan akan kembalinya Taliban," kata kepala hak asasi manusia PBB Michelle Bachelet dalam acara yang sama.
"Mereka takut kembali ke penindasan brutal dan sistemik Taliban terhadap perempuan dan anak perempuan seperti tahun 90-an," tambahnya.
Taliban menimbulkan skeptisisme tentang janji tersebut ketika mereka akan membuka sekolah untuk anak laki-laki tetapi tidak untuk anak perempuan.
Baca Juga: Salima Mazari, Gubernur Perempuan Afghanistan yang Ditangkap Taliban.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bulan lalu keinginan Taliban untuk pengakuan internasional adalah alasan mereka menyampaikan janji palsu tersebut. (*)