Parapuan.co - Kekerasan pada perempuan dalam hubungan pacaran menjadi hal yang kini banyak dialami para remaja.
Bahkan jumlah kasus kekerasan dalam hubungan pacaran ini termasuk terbanyak kedua setelah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Kendati demikian, jenis kekerasan satu ini belum juga menjadi sorotan publik, apalagi kebanyakan korban tidak menyadari jika mereka telah mengalami kekerasan.
Dengan kata lain, tanpa mereka sadari hubungan pacaran yang mereka jalani tergolong dalam abusive relationship, yakni hubungan yang disertai dengan tindak kekerasan baik secara fisik, emosional, finansial, verbal, dan seksual.
Baca Juga: Kenali Tanda Kekerasan pada Perempuan dalam Hubungan Pacaran
Sebagai contoh, umumnya para korban menganggap perilaku posesif yang dilakukan pasangan merupakan bentuk perhatian dan rasa sayang.
Padahal, secara tidak langsung pasangan telah mengendalikan hidupnya dan juga termasuk pada tindakan kekerasan pada perempuan.
Di sisi lain, mereka yang telah menyadari bahwa ia terjebak dalam abusive relationship merasa bingung cara untuk keluar dari hubungan tersebut.
Sementara, tindakan kekerasan yang dialaminya sudah sangat membuatnya trauma, bahkan hingga berdampak buruk pada kondisi psikologisnya.
Melansir dari laman CewekBanget.id, berikut tips keluar dari hubungan abusive untuk menghindari adanya perilaku kasar pada perempuan.
1. Cari pertolongan
Cara pertama yang bisa dilakukan untuk bisa keluar dari hubungan yang penuh dengan tindakan kekerasan pada perempuan ini adalah berbicara dengan teman atau orang terdekat.
Tak perlu malu jika orang lain tahu mengenai apa yang terjadi dalam hubungan, justru dengan cara ini kamu akan mendapatkan dukungan penuh.
Selain itu, hubungan parasit ini juga akan semakin sulit jika kamu menghadapinya seorang diri.
2. Dokumentasikan
Saat mengalami tindakan perilaku kasar pada perempuan dari pasangan pastikan kamu selalu mendokumentasikan.
Hal tersebut akan menjadi bukti dan wajib untuk disimpan, termasuk chat berisi ancaman, ungkapan buruk mengenai kamu, dan kekerasan fisik.
Pastikan bukti-bukti tersebut juga dapat tersimpan dengan rapih dan tanpa sepengetahuan pelaku yang dalam kasus ini pasangan.
3. Tidak memberi tahu pasangan
Agar bisa keluar dari jeratan hubungan parasit ini, maka kamu tak perlu menyampaikan ungkapan putus untuk mengakhiri hubungannya.
Karena tindakan tersebut hanya akan membuat pasangan berubah baik dan berlaku manis untuk membuat kamu mengurungkan niat.
Oleh karena itu, kamu cukup memberitahu orang tua atau teman terdekat sehingga orang terdekat kamu dapat membantu memastikan bahwa keadaan aman.
Baca Juga: Pemicu Terjadinya Kekerasan pada Perempuan dalam Rumah Tangga
4. Habiskan waktu dengan orang lain
Berhasil terlepas dari hubungan yang begitu merugikan kerap membuat sebagian korban mengalami kehilangan rasa percaya diri, merasa diri tidak berharga, bahka hingga trauma.
Untuk itu, kamu tentunya membutuhkan teman atau orang terdekat yang dapat menemani.
Kurangi waktu sendirian, karena di saat seperti itu kemungkinan akan muncul hasrat untuk kembali dengannya.
Selain itu, saat merasa kesepian hanya akan membuat kamu semakin termakan dengan pikiran negatif terhadap diri sendiri.
Disarankan untuk kamu banyak menghabiskan waktu untuk suatu hal yang lebih positif, seperti kumpul bersama teman, keluarga, melakukan aktivitas fisik dengan berolahraga, atau hal lainnya yang kamu sukai.
5. 1001 janji
Perasaan sayang tentu masih terbekas usai melepaskan pasangan meski sudah disakiti berulang kali.
Hal inilah yang akan menjadi senjata para pelaku abuser untuk membuat kamu kembali ke mereka.
Kebanyakan dari mereka akan kembali datang ke korbannya dengan penyesalan dan berjanji tidak akan mengulanginya.
Ya, mereka tidak akan melakukannya sekarang, namun bukan tidak mungkin mereka tidak melakukannya lagi setelah kamu kembali padanya.
Kawan Puan tentu tak ingin mengalami kekerasan pada perempuan lagikan? Pertimbangkan secara matang saat pasangan ingin kamu kembali ya!(*)
Baca Juga: Mengenal Silent Treatment, Kekerasan Pada Perempuan dalam Emosional