Quarter Life Crisis Vs Midlife Crisis: Perbedaan, Tanda dan Fase saat Mengalaminya

Ericha Fernanda - Minggu, 26 September 2021
Perbedaan antara quarter life crisis dan midlife crisis
Perbedaan antara quarter life crisis dan midlife crisis comzeal

Parapuan.co - Sebutan untuk masa krisis dalam kehidupan seseorang yang populer adalah quarter life crisis dan midlife crisis.

Keduanya memiliki perbedaan lho, Kawan Puan. Selain berbeda dari segi usia, kecemasan yang mereka hadapi juga berbeda. 

Quarter life crisis dicirikan bagi mereka yang menghadapi krisis di seperempat usia kehidupan yaitu usia 20-an jelang awal 30 tahun.

Sedangkan, midlife crisis ditujukan bagi mereka yang menghadapi krisis di usia paruh baya yaitu usia 40-an ke atas.

Sebagaimana melansir dari Bradley University dan Verywell Mind, PARAPUAN sudah merangkum perbedaan mendasar dari quarter life crisis dan midlife crisis.

Baca Juga: Simak! 3 Tips Mengelola Quarter Life Crisis di Tengah Pandemi Covid-19

Pengertian

1. Quarter Life Crisis

Quarter life crisis atau krisis seperempat kehidupan adalah periode ketidakpastian dan menjadi pertanyaan ketika seseorang merasa terjebak, tidak terinspirasi, dan kecewa selama pertengahan 20-an hingga awal 30-an.

Quarter life crisis bisa dicirikan saat seseorang merasa stagnan dalam pekerjaan atau aktivitas yang mereka lakukan saat ini.

Selain merasa stagnan, mereka sering bertanya mengapa tidak dapat membuat hubungan romantis bertahan, sedangkan teman-teman lain sudah menikah dan memiliki anak.

 

2. Midlife Crisis

Sedangkan, midlife crisis kerap dialami mereka yang sudah menginjak usia 40-an ke atas. Diperkirakan bahwa penuaan menyebabkan perasaan depresi, penyesalan, dan kecemasan.

Tidak semua orang mengalami krisis paruh baya. Sebagian besar mengatakan bahwa hal itu disebabkan oleh peristiwa besar, bukan usia.

Faktor-faktor yang memicu krisis termasuk perubahan hidup antara lain perceraian, kehilangan pekerjaan, kehilangan orang yang dicintai, atau relokasi.

Tanda-Tanda 

1. Quarter life crisis

Seseorang yang mengalami quarter life crisis sering kali menghadapi tantangan kehidupan sebagai berikut.

Pencarian pekerjaan atau perencanaan karir yang mungkin tidak berjalan baik hingga hidup sendiri untuk pertama kalinya. 

Selain itu, menavigasi hubungan dan takut membuat keputusan pribadi atau profesional jangka panjang bisa menjadi ciri-ciri seorang dengan quarter life crisis

Baca Juga: Apa Itu Quarter Life Crisis? Pengertian, Fase, dan Tanda-Tanda saat Mengalaminya

2. Midlife Crisis

Sedangkan, tanda-tanda yang dialami seseorang dengan midlife crisis dicirikan dengan krisis emosional dan terlihat dari perubahan perilaku yang jelas dan tiba-tiba.

Contoh perubahan perilakunya ialah kebersihan pribadi yang tidak diperhatikan. 

Perubahan dramatis dalam kebiasaan hingga penurunan atau kenaikan berat badan sangat mungkin terjadi. 

Selain itu, perubahan suasana hati yang diucapkan seperti peningkatan kemarahan, lekas marah, kesedihan, atau kecemasan juga bisa terjadi. 

Terakhir, mereka yang mengalami midlife crisis biasanya akan menarik diri dari rutinitas atau hubungan biasa.

 

Fase

1. Quarter life crisis

Menurut Dr. Oliver Robinson, peneliti dan pengajar Psikologi dari University of Greenwich, London, ada empat fase dalam krisis seperempat abad.

Fase pertama, seseorang akan merasa terjebak dalam suatu komitmen, baik tentang pendidikan, pekerjaan, hubungan asmara, atau ketiganya.

Mereka akan merasa berada di suatu keadaan yang begitu menjebak dan tidak mudah untuk keluar dari zona tersebut.

Fase kedua, seseorang akan merasa dapat mengubah keadaan menjadi lebih baik.

Mereka akan berusaha keras untuk mengejar target dan mengubah segalanya menjadi lebih baik meski dalam keadaan rentan seperti menyerang kesehatan mental seperti depresi.

 

Baca Juga: Midlife Crisis, Krisis Paruh Baya yang Sering Dialami Usia 40-an

Fase ketiga, muncul keinginan untuk memulai kehidupan yang baru. Ini terjadi saat seseorang berhasil mencapai satu target dalam hidupnya.

Sebagai contoh, ketika seseorang berhasil meraih gelar sarjana, langkah mereka selanjutnya adalah mencari pekerjaan atau studi pada jenjang yang lebih tinggi.

Fase keempat, timbulnya komitmen dalam diri terhadap pendidikan, pekerjaan atau hubungan asmara yang tengah dijalani.

Pada fase ini, seseorang siap menghadapi tantangan dan kehidupan baru dengan segala aktivitas dalam hidupnya.

Quarter life crisis wajar terjadi karena pencarian jati diri lho, Kawan Puan. 

2. Midlife crisis

Berbeda dengan quarter life crisis yang memiliki fase tertentu, midlife crisis terdiri dari penyebab yang memungkinkan terjadinya krisis paruh baya yang berbeda bagi setiap orang.

Penyebab terjadinya midlife crisis, meliputi:

1. Beberapa orang mungkin menyesal tidak memilih jalur karir yang berbeda atau tidak menciptakan kehidupan yang pernah mereka impikan.

2. Beberapa orang mungkin merenungkan hari-hari bahagia dalam hidup mereka.

3. Bagi mereka yang berorientasi pada tujuan, mungkin ada lebih sedikit refleksi dan lebih banyak tindakan.

4. Beberapa individu mungkin mengalami beberapa penyakit, sementara yang lain mungkin mulai memerhatikan penurunan kemampuan fisik mereka.

Demikian perbedaan antara quarter life crisis dan midlife crisis yang bisa Kawan Puan ketahui. 

(*)

Baca Juga: Hidden Gem Tempat Wisata untuk Healing Ketika Menghadapi Quarter Life Crisis 

Sumber: Verywell Mind,Bradley University
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja