Kekhawatiran semacam itu bisa kita lawan dengan membuang jauh-jauh pertanyaan:
“Bagaimana kalau...?”
“Bagaimana kalau anak saya kalah bersaing dengan anak-anak lain?”
“Bagaimana kalau anak saya tidak bisa jadi orang sukses?”
“Bagaimana kalau....?” adalah pertanyaan menjebak tentang masa depan yang membuat hidup kita terus dirundung rasa takut.
Bila dibiarkan, kita akan terjerumus jadi orang tua yang terlalu memanjakan anak, atau bahkan mengekangnya, dan itu jelas tidak baik untuk masa depan anak.
Selain berisi tips dan beragam penjelasan terkait kepengasuhan anak yang simpel dan minimalis seperti yang sudah sedikit terpapar di atas, buku Parenting Santuy–Mengurus Anak Tanpa Ribet juga berisi banyak kisah pengalaman mengasuh anak dari para tokoh parenting yang dapat pembaca jadikan pembelajaran.
Baca Juga: Anak Harus Menurut, Ketahui 7 Karakteristik Lain Pola Asuh Otoriter
Ada 2 bab utama yang bisa dipilih mana yang lebih perlu untuk diterapkan terlebih dahulu.
Menciptakan kondisi rumah yang simpel dan ramah anak, atau mempraktikkan pola asuh anak yang simpel dan minimalis?
Satu hal yang pasti, keduanya akan mengingatkan kita untuk selalu jadi orang tua santuy yang mengurus anaknya dengan cara simpel tapi penuh esensi.
Kawan Puan, baca blurb dari buku Parenting Santuy–Mengurus Anak Tanpa Ribet melalui pranala berikut ini ya.
Yuk kita praktikan pola asuh minimalis ini agar para orang tua juga bisa happy! (*)