Jurus Mengurus Anak Minim Stres dengan Pola Asuh Minimalis, Apa Itu?

Tim Parapuan - Senin, 27 September 2021
Mengasuh anak minim stres dengan pola asuh minimalis
Mengasuh anak minim stres dengan pola asuh minimalis iStockphoto

Parapuan.co – Kawan Puan, mengurus anak kerap disandingkan dengan seberapa besar kasih sayang orang tua.

Banyak orang beranggapan bahwa dalam mengurus anak, kita sebagai orang tua harus memberikan segalanya sebagai bentuk kasih sayang.

Ya, memberi selalu dianggap sebagai wujud nyata dari cinta. Semakin banyak kita memberi, semakin besar pula cinta kita.

Prinsip inilah yang banyak diterapkan oleh orang tua modern.

Kita ingin anak kita lebih bahagia dari anak-anak lain, bahkan juga lebih bahagia ketimbang kita saat seusianya.

Keinginan itu lantas mendorong kita untuk memberi lebih banyak hal untuk anak-anak kita.

Baca Juga: Tanpa Orangtua Sadari, 3 Hal Ini Bisa Bikin Anak Jadi Sosok yang Manja, Apa Saja?

Lebih banyak mainan, lebih banyak pakaian, lebih banyak makanan, termasuk pula perlindungan yang lebih.

Namun, apa semua hal yang lebih itu bisa mendatangkan dampak yang lebih positif untuk anak-anak kita? Belum tentu.

Besar kemungkinan semua hal berlebihan itu justru hanya akan berakhir sia-sia, padahal kita sudah kerepotan setengah mati mewujudkannya.

Bukan berarti kita tidak boleh memberi banyak hal untuk anak kita.

Hanya saja, bila memang ada cara yang lebih simpel dan tidak merepotkan, tapi hasilnya jauh lebih baik, tak ada salahnya dicoba.

Inilah pesan utama yang Denaye Barahona sampaikan dalam buku terbarunya, Parenting Santuy–Mengurus Anak Tanpa Ribet.

Konsep Parenting Santuy di sini sejalan dengan konsep hidup minimalis yang tengah marak beberapa tahun belakangan ini.

Salah satunya dengan mengutamakan kualitas ketimbang kuantitas. Prinsip ini bisa diterapkan, pertama, saat kita menata lemari pakaian kapsul untuk anak.

Ya, alih-alih membelikan anak banyak pakaian yang akan memenuhi satu lemari besar, cukup sediakan saja satu lemari kapsul (lemari kecil) berisi sedikit pakaian pilihan berkualitas.

Percayalah, anak kita tidak akan memakai semua pakaiannya. Jadi, untuk apa menyediakannya terlalu banyak pakaian?

Kedua, pengutamaan terhadap kualitas juga bisa kita terapkan untuk mainan anak.

Baca Juga: Ini Pengaruh 4 Tipe Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kehidupan Anak di Masa Depan

Di sini, kita tidak saja bicara soal kualitas fisik mainan itu sendiri, tapi juga kualitas aktivitas bermain yang bisa dilakukan dengan mainan tersebut.


Intinya, mainan anak juga harus bisa berfungsi sebagai zona belajar mereka.

Ingat, mengajari anak untuk bertanggung jawab terhadap barang miliknya akan jauh lebih mudah dilakukan dengan 10 mainan ketimbang 100 mainan.

Menariknya, dalam buku terbitan Penerbit Miracle (lini nonfiksi Penerbit m&c Kompas Gramedia) ini terungkap kalau konsep minimalis juga ternyata bisa kita terapkan untuk menata pola pikir.

Salah satunya adalah dengan mengurangi rasa khawatir yang kerap kita salah artikan sebagai cinta.

Contohnya, kita “memaksa” anak untuk ikut kursus ini-itu dengan dalih kita mencintainya dan menginginkan yang terbaik untuknya.

Padahal kenyataannya, kita hanya terlalu khawatir anak kita “kalah” dari anak tetangga yang juga mengikuti banyak kursus.

Buku Parenting Santuy-Mengurus Anak Tanpa Ribet karya Denaye Barahona
Buku Parenting Santuy-Mengurus Anak Tanpa Ribet karya Denaye Barahona Dok. Kompas Gramedia

Kekhawatiran semacam itu bisa kita lawan dengan membuang jauh-jauh pertanyaan:

“Bagaimana kalau...?”

“Bagaimana kalau anak saya kalah bersaing dengan anak-anak lain?”

“Bagaimana kalau anak saya tidak bisa jadi orang sukses?”

“Bagaimana kalau....?” adalah pertanyaan menjebak tentang masa depan yang membuat hidup kita terus dirundung rasa takut.

Bila dibiarkan, kita akan terjerumus jadi orang tua yang terlalu memanjakan anak, atau bahkan mengekangnya, dan itu jelas tidak baik untuk masa depan anak.

Selain berisi tips dan beragam penjelasan terkait kepengasuhan anak yang simpel dan minimalis seperti yang sudah sedikit terpapar di atas, buku Parenting Santuy–Mengurus Anak Tanpa Ribet juga berisi banyak kisah pengalaman mengasuh anak dari para tokoh parenting yang dapat pembaca jadikan pembelajaran.

Baca Juga: Anak Harus Menurut, Ketahui 7 Karakteristik Lain Pola Asuh Otoriter

Ada 2 bab utama yang bisa dipilih mana yang lebih perlu untuk diterapkan terlebih dahulu.

Menciptakan kondisi rumah yang simpel dan ramah anak, atau mempraktikkan pola asuh anak yang simpel dan minimalis?

Satu hal yang pasti, keduanya akan mengingatkan kita untuk selalu jadi orang tua santuy yang mengurus anaknya dengan cara simpel tapi penuh esensi.

Kawan Puan, baca blurb dari buku Parenting Santuy–Mengurus Anak Tanpa Ribet melalui pranala berikut ini ya.

Yuk kita praktikan pola asuh minimalis ini agar para orang tua juga bisa happy! (*)

Penulis:
Editor: Arintya


REKOMENDASI HARI INI

Peran Perempuan Minim, DPR Refleksi Pemilihan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK 2024-2029