Meskipun begitu, ia mengatakan bahwa dirinya sangat bersemangat bisa mengulang kerja samanya dengan Netflix.
"Saya bangga telah mendapatkan kesempatan untuk berbagi tentang kisah baru ini dengan seluruh dunia. Dengan pengalaman kerja sama bersama Netflix yang membawa karya saya ke ke tingkat global, saya sangat bersemangat untuk memulai proyek baru ini," kata Timo.
Tak hanya mengumumkan film terbarunya, Timo juga menjadi panelis diskusi yang diadakan.
Dalam diskusi yang bertemakan perfilman di Asia Tenggara, Timo mengungkapkan bahwa kemunculan layanan streaming dapat membuat film Asia Tenggara semakin dikenal lebih luas.
Para penonton yang berasal dari banyak negara dapat menjadi keuntungan.
Baca Juga: Ditanya Soal Sekuel Serial Squid Game, Sutradara Katakan Hal Ini
Suami dari Sigi Wimala ini juga mengatakan bahwa keuntungan tersebut dirasakannya saat film The Night Comes For Us sukses di festival.
Meskipun sukses di festival, bukan berarti filmnya sukses rilis di negaranya sendiri.
"Karena belum tentu sesuai yang dimau orang lokal. Apalagi kalau film-maker ambisius, perspektifnya harus mau lebih luas lagi untuk mendapat penonton dari berbagai daerah," tambahnya.
Timo sebagai sutradara yang termasuk konsisten dengan satu genre, menyadari kalau menarik minat orang di luar market lokal, harus bisa mencoba cross border atau lintas genre, sehingga bisa diterima orang lain.
Dengan begitu, unsur lokal akan tetap hadir tetapi juga bisa diterima oleh penonton internasional.
"Apalagi dengan adanya OTT (layanan media over the top), jadi membantu film-film kita meluaskan cakupannya. Misalnya film gue Killers yang bisa masuk Festival Sundance," tambahnya. (*)