Dukungan terhadap UMKM dilakukan melalui klasterisasi dan peningkatan kapasitas baik produksi, keuangan hingga pemasaran nasional dan global, serta melalui digitalisasi UMKM.
Tak hanya itu, BI juga terus mengakselerasi integrasi ekonomi dan keuangan digital melalui infrastruktur sistem pembayaran dengan pemanfaatan Quick Response Indonesia Standard (QRIS) sebagai sarana pembayaran, baik oleh pelaku UMKM maupun penyedia jasa pariwisata.
Hingga pertengahan September 2021 tercatat sebanyak 10,4 juta merchant yang menggunakan QRIS.
Peluang UMKM untuk tumbuh besar terbuka sangat luas
Dalam kesempatan yang sama, Ibu Negara Republik Indonesia, Iriana Joko Widodo, menyampaikan peluang UMKM untuk tumbuh besar terbuka sangat luas.
Pasar domestik sangat besar dan pasar internasional juga terbuka sangat luas.
Baca Juga: Gaji Presiden Indonesia dari Masa ke Masa, Berapa Besar Gaji Soekarno?
Peluang tersebut perlu didukung oleh pemanfaatan ruang-ruang virtual yang dapat diakses kapan pun dan dimana saja untuk memasarkan produk sehingga dapat memperluas jangkauan pengenalan produk UMKM.
Selain itu, turut hadir pula 4 (empat) menteri kabinet Indonesia Maju yang memberikan testimoni secara virtual.
Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, menyampaikan KKI telah mendukung UMKM di sisi hilir dengan menciptakan pasar.
KKI juga berhasil mendorong produk berkualitas premium dengan pembayaran melalui QRIS.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menyampaikan bahwa sinergi, kolaborasi, dan semangat gotong royong yang dibawa KKI berdampak bagi masyarakat, khususnya dalam memulihkan ekonomi bangsa serta mempersiapkan UMKM unggul dan bersaing di pasar global.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, juga menyampaikan, “Mari satukan langkah untuk tetap optimis, menaikkan kelas UMKM menjadi UMKM kelas dunia".