Jangan Disepelekan, Ini 7 Pemicu Serangan Jantung Tak Terduga

Ericha Fernanda - Selasa, 28 September 2021
Pemicu serangan jantung tiba-tiba
Pemicu serangan jantung tiba-tiba torwai

Parapuan.co - Serangan jantung yang juga disebut sindrom koroner akut merupakan gangguan jantung serius ketika otot jantung tidak dapat menerima aliran darah.

Penyebab utamanya yaitu penyakit jantung koroner, suatu kondisi di mana terjadi penyumbatan pembuluh darah yang memasok darah ke jantung karena timbunan kolesterol yang membentuk plak di dinding pembuluh darah.

Kondisi tersebut diperparah dengan terbentuknya gumpalan darah, yang bisa menyumbat total pembuluh darah kemudian menimbulkan serangan jantung.

Perlu diketahui, ada pemicu serangan jantung tak terduga saat seseorang sedang melakukan rutinitas sehari-hari.

Kondisi ini sangat membahayakan nyawa, karena menyangkut alat vital manusia yang sangat penting.

Baca Juga: Sambut Hari Jantung Sedunia, Ini 6 Makanan untuk Kesehatan Jantung

Melansir dari WebMD, berikut beberapa pemicu serangan jantung tak terduga yang sering tidak disadari.

1. Kurang Tidur

Ternyata, kurang tidur juga berkontribusi pada munculnya serangan jantung tak terduga, terlebih jika tidak memiliki kualitas tidur yang teratur.

Orang yang biasanya tidur kurang dari 6 jam semalam dua kali lebih mungkin mengalami serangan jantung dibandingkan mereka yang tidur 6 hingga 8 jam.

Memang penyebab satu ini belum diyakini persisi, namun kehilangan waktu tidur dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan peradangan yang tidak baik bagi jantung.

2. Emosi yang Kuat (Negatif atau Positif)

Emosi wajar terjadi pada manusia, akan tetapi emosi yang kuat dan berlebihan pada penderita penyakit jantung bisa menjadi pemicu serangan jantung.

Kemarahan, kesedihan, dan stres diketahui sebagai pemicu masalah jantung, tetapi peristiwa yang menyenangkan terkadang dapat menyebabkan serangan jantung juga.

Baca Juga: Hati-hati! Ini 5 Orang yang Berisiko Terkena Penyakit Jantung

3. Bangun Tidur di Pagi Hari

Serangan jantung lebih sering terjadi di pagi hari.

Otak akan membanjiri tubuh dengan hormon untuk membantu seseorang bangun, dan itu memberi tekanan ekstra pada jantung.

Seseorang mungkin mengalami dehidrasi setelah tidur panjang, yang dapat membuat jantung bekerja lebih keras juga.

4. Pilek atau Flu

Ketika sistem kekebalan tubuh melawan virus, itu dapat menyebabkan peradangan yang dapat merusak jantung dan arteri tubuh.

Orang dengan infeksi pernapasan dua kali lebih mungkin mengalami serangan jantung.

Tetapi, tingkat risiko akan kembali normal setelah mereka bebas dari infeksi beberapa minggu.

5. Polusi Udara dan Knalpot Mobil

Serangan jantung lebih sering terjadi ketika tingkat polusi udara tinggi.

Orang yang menghirup udara kotor secara teratur lebih mungkin mengalami penyumbatan arteri dan penyakit jantung.

Mengalami kemacetan di lalu lintas mungkin sangat berbahaya, karena dapat menggabungkan asap mobil dengan kemarahan atau frustrasi.

6. Makanan Besar dan Berat

Ketika seseorang makan makanan dalam jumlah besar dalam sekali duduk, itu mengarah ke tingkat hormon stres norepinefrin yang lebih tinggi dalam tubuh.

Itu dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, bahkan dapat memicu serangan jantung pada beberapa orang.

Makanan yang sangat berlemak juga dapat menyebabkan lonjakan tiba-tiba dan itu juga dapat merusak beberapa pembuluh darah untuk sementara. 

Baca Juga: Yuk, Bakar Kalori dengan 5 Gerakan Olahraga Kardio Tanpa Alat di Rumah

7. Aktivitas Fisik yang Tiba-tiba atau Intens

Menjadi bugar akan melindungi jantung dalam jangka panjang, tetapi melakukan terlalu banyak dan tiba-tiba melakukan olahraga intensitas berat bisa berbahaya.

Sekitar 6% serangan jantung dipicu oleh upaya fisik yang ekstrem.

Sehingga, jika mengalami stres atau marah jangan dialihkan ke olahraga yang berlebihan karena dapat memicu serangan jantung.

(*)

Sumber: WebMD
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru