Seperti terjadinya kekambuhan penyakit jantung koroner atau gagal jantung menahun, bahkan lebih mudah terjadi kematian pada pasien Covid-19 yang memiliki penyakit jantung dibandingkan tanpa penyakit jantung.
Selanjutnya adapun laporan rata-rata rumah sakit (RS) selama masa pandemi yang menunjukkan bahwa 16,3 persen pasien yang dirawat dari ruang isolasi Covid-19 ternyata mempunyai penyakit bawaan (komorbid) atau koinsiden penyakit kardiovaskular.
Baca Juga: Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan dengan Perhatikan Aturan Pakai Menstrual Cup
Jika dibandingkan sebelum pandemi dilaporkan bahwa laju rerata mortalitas di RS akibat serangan jantung adalah 8 persen, namun di masa pandemi, angka ini dilaporkan meningkat hingga 22-23 persen.
Dalam rangka menyambut Hari Jantung Sedunia pada 29 September, PERKI pun memaparkan cara pencegahan dan penanggulangan penyakit kardiovaskular untuk orang sehat maupun orang dengan penyakit jantung di masa pandemi, yakni:
- Menghindari merokok dan asap rokok terutama di masa pandemi ini.
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta menerapkan protokol kesehatan jaga jarak, memakai masker, jaga kebersihan tangan, membatasi mobilitas, dan menghindari makan bersama banyak orang.
- Segera melakukan vaksinasi dengan sebelumnya terlebih dahulu berkonsultasi dan memperoleh rekomendasi dokter.
- Gunakan fasilitas telekonsultasi yang banyak disediakan oleh Rumah Sakit maupun klinik kesehatan.
- Tetap memiliki kesadaran dan aktif mempraktikkan kebiasaan dan budaya sehat jantung seperti tetap beraktifitas fisik secara teratur sesuai dengan kemampuan kerja jantung dan tubuh.
- Pada orang dengan penyakit jantung atau risikonya, sebelum berolahraga sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu jenis olahraga apa yang tepat sehingga tidak membebani kerja jantung.