Mereka mengaku bahwa kehamilan yang tidak direncanakan sangat memengaruhi kondisi kehidupan perempuan.
perempuan-perempuan kuat ???????? pic.twitter.com/ZnPwrG15QF
— Kalis Mardiasih (@mardiasih) September 28, 2021
Hal ini menjadi ironi sebab tanggal 26 September lalu kita baru saja memperingati Hari Kontrasepsi Internasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran pentingnya alat kontrasepsi.
Meski kehamilan umumnya diinginkan oleh pasangan yang sudah menikah, namun tidak menutup kemungkinan ada yang ingin menunda atau tidak ingin memiliki momongan.
Oleh karena itu, pengetahuan mengenai alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan perlu dimiliki oleh setiap orang.
Dengan begitu tidak menyebabkan kehamilan di luar rencana jika setiap orang baik itu perempuan maupun laki-laki sadar akan pentingnya menggunakan alat kontrasepsi.
Baca Juga: Hari Kontrasepsi Sedunia, Berikut 4 Jenis Alat Kontrasepsi Hormonal
UNFPA menyebutkan bahwa selama pandemi hampir 12 juta perempuan di 115 negara kehilangan akses ke layanan keluarga berencana.
"Kehamilan tidak berhenti karena pandemi, atau krisis apa pun. Kita harus memastikan bahwa perempuan dan anak perempuan memiliki akses tanpa gangguan terhadap kontrasepsi yang menyelamatkan jiwa dan obat-obatan kesehatan ibu," ucap Direktur Eksekutif UNFPA, Dr. Natalia Kanem.
"Dampak buruk Covid-19 terhadap kehidupan jutaan perempuan dan anak perempuan dalam satu tahun terakhir menggarisbawahi betapa pentingnya memastikan kepentingan kelangsungan layanan reproduksi," kata Dr. Natalia Kanem lebih jauh.
Pandemi Covid-19 menjadi krisis kesehatan masyarakat global yang membuat sistem kesehatan global mengalihkan sumber daya dari layanan kesehatan produksi mereka.