Perempuan pun kehilangan akses ke layanan kesehatan karena keterbatasan mobilitas atau takut bepergian ke fasilitas kesehatan.
Di 115 negara berpenghasilan rendah dan menengah yang diteliti oleh UNFPA, perempuan menghadapi gangguan rata-rata dalam layanan keluarga berencana.
Gangguan itu terjadi pada perempuan-perempuan di 115 negara selama 3,6 bulan dalam setahun terakhir, dimana gangguan terburuk sebagian kontrasepsi pada April dan Mei.
Baca Juga: Selain Cegah Kehamilan, Ini 7 Manfaat Kontrasepsi bagi Perempuan
April 2020 lalu, penelitian UNFPA juga memperkirakan bahwa lockdown tiga bulan karena Covid-19 menyebabkan antara 13 sampai dengan 14 juta perempuan kehilangan akses ke kontrasepsi.
UNFPA pun menanggapi kondisi tersebut dengan memastikan stok dan ketersediaan kontrasepsi modern bisa diakses oleh perempuan. (*)