Parapuan.co - Pelaku bisnis perlu menggunakan Harga Pokok Produksi (HPP) dalam laporan keuangan bisnisnya.
Perhitungan ini akan menentukan tolok ukur penjulan dan akan menjadi bahan pertimbangan perusahaan.
Melansir dari Indeed, harga pokok produksi adalah perhitungan total biaya produksi perusahaan selama periode waktu tertentu.
Ini juga merupakan jumlah total yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi barang, mengubahnya menjadi persediaan, dan menjualnya dalam bentuk produk.
Rumus harga pokok produksi memperhitungkan semua biaya yang berkaitan dengan pembuatan persediaan termasuk bahan langsung, overhead pabrik dan biaya tenaga kerja.
Baca Juga: Pelaku Usaha Wajib Tahu, Ini 3 Jenis Laba yang Diperoleh dari Bisnis
Biaya barang yang diproduksi juga dapat disebut sebagai harga pokok barang yang diselesaikan.
Selanjutnya, HPP akan memberikan gambaran umum kepada manajemen tentang keseluruhan biaya produksi.
Dengan memahami biaya barang yang diproduksi, perusahaan dapat melakukan penyesuaian untuk memaksimalkan profitabilitas secara keseluruhan.
Selain itu, HPP memungkinkan perusahaan untuk merencanakan dan menyesuaikan strategi penetapan harga persediaannya.
Lebih lanjut lagi, HPP memberikan perbandingan biaya produksi yang realistis dari tahun ke tahun.
Masih melansir Indeed, begini contoh menghitung harga pokok produksi.
Pabrik A memulai tahun dengan biaya persediaan sebesar Rp 4.000.000, yang dianggap sebagai persediaan awal.
Sepanjang tahun, pabrik menghabiskan Rp 10.000.000 untuk bahan langsung, Rp 6.000.000 untuk tenaga kerja langsung, dan Rp 3.000.000 untuk overhead pabrik.
Ketiga angka ini dijumlahkan sama dengan Rp 19.000.000 dan merupakan total biaya produksi untuk pabrik.
Pada akhir tahun, perusahaan memiliki sisa persediaan persediaan barang sebesar Rp 5.000.000 Pabrik A menghitung harga pokok produksinya sebagai berikut:
Baca Juga: 4 Strategi Promosi Bisnis Online dari Pakar agar Produk Laris Manis
Rp 4.000.000 + Rp 19.000.000 - Rp 5.000.000 = Rp 18.000.000
Jumlah persediaan yang diselesaikan dan dipindahkan ke akun barang jadi untuk tahun itu adalah Rp 18.000.000.
Untuk diketahui, manfaat lain dari HPP yakni meningkatkan kemampuan perusahaan untuk merencanakan volume persediaan dan penggunaan sumber dayanya.
Harga pokok produksi sangat penting bagi perusahaan di industri ritel yang secara teratur menghasilkan persediaan baru untuk dijual.
Terlebih lagi HPP menyediakan bisnis dengan informasi penting termasuk bagaimana biaya berdampak pada laba bersih perusahaan.
(*)