Parapuan.co - Paruh baya adalah periode sentral dari kehidupan seseorang, mulai dari sekitar usia 40 hingga usia 65.
Ini bisa menjadi waktu yang menegangkan, karena banyak orang merasa tidak puas dan gelisah saat mereka berjuang dengan penuaan, kematian, dan berpegang pada tujuan.
Selama periode ini, orang dewasa dapat mengambil tanggung jawab pekerjaan baru dan oleh karena itu merasa perlu untuk menilai kembali kedudukan profesional mereka dan membuat perubahan sementara mereka merasa masih punya waktu.
Baca Juga: Jarang Diketahui! Ini Masalah Kesehatan Mental yang Terjadi di Usia 20an sampai 30an
Mengutip dari Psychologytoday.com, Psikolog Elliott Jaques menciptakan istilah "midlife crisis" atau "krisis paruh baya" dalam makalah International Journal of Psycho-Analysis tentang karya kreatif komposer dan seniman; ia menemukan penurunan produktivitas di usia paruh baya.
Ini adalah periode waktu ketika orang dewasa memperhitungkan kematian mereka dan perasaan mereka tentang jumlah tahun sisa hidup produktif yang semakin berkurang.
Sementara kebanyakan orang tidak mengalami krisis parah selama usia paruh baya, beberapa individu mengembangkan kondisi seperti depresi dan kecemasan.
Perempuan yang mengalami menopause mungkin sangat rentan terhadap kesusahan.
Krisis paruh baya bukanlah diagnosis.
Keraguan kecil yang mengganggu mungkin muncul, mendorong serangkaian peristiwa dramatis yang tampaknya tidak rasional dan akhirnya perubahan besar.
Seseorang yang mengalami tantangan dengan midlife crisis akan bertanya: Apakah hanya ini yang ada? Apakah saya gagal? Orang-orang di usia paruh baya juga mencari makna dan tujuan dan kecewa karena hidup tampak kecil.
Tanda-tanda krisis paruh baya dapat berkisar dari ringan hingga parah, termasuk:
Sumber: | Psychology Today |
Penulis: | |
Editor: | Maharani Kusuma Daruwati |